Jakarta, Otomania - Masyarakat Indonesia cukup gemar melakukan modifikasi kendaraan, baik roda dua atau empat. Alasannya selain hobi, juga untuk mempercantik dan membuat beda tampilannya dengan yang lain.
Namun, memodifikasi motor atau mobil itu juga punya nilai negatifnya. Sebagai contoh pada mobil, menurut penjelasan General Manager Technical Service PT Toyota Astra Motor (TAM) Dadi Hendriadi, pabrikan sangat tidak merekomendasi melakukan modifikasi.
"Setiap modifikasi sekecil apapun bisa mengakibatkan atau pengaruh terhadap kenyamanan atau keselamatan pengendara dan penumpangnya," kata Dadi kepada Otomania melalui pesan singkat belum lama ini.
Dadi menjelaskan, contoh paling sederhana mengganti ban dengan ukuran sama. Sudah pasti ada perbedaan, karena ban yang dipilih oleh pabrikan sudah melalui tahapan pengembangan dan evaluasi yang lama.
"Namun kita tetap tidak bisa mencegah pelangan yang mau modifikasi. Namun, disarankan sebaiknya dilakukan dengan perhitungan yang matang," ujar Dadi.
Contoh lain, kata Dadi kalau mau mengganti ban sebaiknya naik satu tingkat dari versi normal. Namun, sebaiknya tetap dilakukan dengan perhitungan yang matang.
"Kalau sudah modifikasi itu kan garansi akan hilang. Mobil sekarang itu menurut saya sudah tidak perlu lagi dimodifikasi, karena tampilan standarnya saja sudah bagus," ujar Dadi.