5 Hal Sepele Penyebab Cedera Saat Mengemudi Mobil

Aris F Harvenda - Senin, 29 Agustus 2016 | 09:45 WIB

(Aris F Harvenda - )

Yokohama, Otomania - Toyota Motor Asia Pasific (TMAP)  punya kampanye keselamatan berkendara yang sudah 3 tahun bergulir yakni "Menjadi Pemimpin Keselamatan". Fokus utama pada 2016 ini adalah melawan pola pikir yang berlaku di masyarakat umum tentang penggunaan sabuk pengaman.

“Keselamatan lalu lintas adalah prioritas utama Toyota. Kami percaya dalam memberikan kontribusi untuk mewujudkan masyarakat bebas korban kecelakaan lalu lintas. Melalui kampanye keselamatan kesadaran regional, kami meminta pengemudi dan penumpang untuk menggunakan sabuk pengaman untuk menjaga mereka dan keluarga mereka aman,” kata Hiroyuki Fukui, President TMAP, pada saat acara peluncuran kampanye, di Yokohama, Jepang, Minggu (28/8/2016).

Menurut Toyota Regional Safety Campaign Survey pada 2014, ketika menggunakan sabuk pengaman seharusnya dilakukan secara sebelum perjalanan. Namun pada kenyataannya masih banyak orang yang tidak menggunakan sabuk pengaman. 

Survei tersebut juga menjelaskan 5 alasan teratas tidak menggunakan sabuk pengaman :

1. Ketersediaan adanya kantung udara di kendaraan

2. Kepercayaan diri dengan kemampuan mengemudi

3. Perjalanan yang pendek

4. Hilangnya kenyamanan

5. Membuat pakaian tidak rapi 

Melalui kampanye ini, Toyota berharap untuk memperkuat persepsi bahwa sabuk pengaman melengkapi kantung udara dan meningkatkan efektivitas 15 kal (Institute for Traffic Accident Research and Data Analysis Japan, 2006). Selanjutnya, sabuk pengaman mengurangi risiko cedera fatal sebesar 50 persen untuk penumpang depan dan 75 persen untuk penumpang belakang (World Health Organization Global Status Report on Road Safety 2015).

Toyota berharap pesan “Belt On For Every Journey” akan meningkatkan kesadaran bahwa tidak ada alasan untuk mengabaikan keselamatan seseorang. Aktivitas-aktivitas tersebut akan diperluas ke semua negara ASEAN, termasuk India, Pakistan dan empat negara Asia Barat Daya seperti Bhutan, Bangladesh, Sri Lanka dan Nepal.