Aturan Lalu Lintas Jangan Pandang Bulu

Stanly Ravel - Kamis, 25 Agustus 2016 | 13:35 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Selain edukasi, penanaman etika juga sangat penting dilakukan dalam berlalu lintas. Dengan prilaku etika yang baik diklaim bisa menciptakan ketertiban dan rasa saling menghormati antar pengguna jalan.

Pakar pendidikan dan Guru Besar Universitas Negeri Jakarta (UNJ) Arief Rachman, menjelaskan dengan adanya pendidikan karakter akan membangun sikap peduli dan bertindak berdasarkan nilai dasar etika.

"Meski dalam keadaan terdesak pengguna jalan akan tetap mengedepankan etika. Tertib lalu lintas adalah etika yang wajib ditanamkan terkecuali dalam kondisi tertentu. Contoh masuk jalur Transjakarta karena ada orang sakit," kata Arief di seminar pendidikan HUT ke-61 Direktorat Lalu Lintas Polda Metro Jaya, Rabu (24/8/2016).

Dalam pelaksanaan berlalu lintas, menurut Arief etika harus dibangun untuk menciptakan keadilan yang rata. Tidak boleh ada pengelompokan atau diimplementasikan dari kelas, jabatan, serta ekonomi masyarakat.

Bila etika dijalankan secara tidak adil dan tidak merata, melalui pengelompokan kelas tidak akan berjalan dengan baik.

"Contoh murid saya yang jadi menteri bisa masuk jalur Transjakarta, sedangkan saya yang mau ketemu dia kena macet. Enak betul ya jadi menteri. Harusnya jangan tawar menawar dalam menegakan disiplin berlalu lintas," ujar Arief.