Jakarta, Otomania — Jika dibandingkan dengan Vespa model Sprint, Primavera punya bodi sedikit lebih bongsor. Kesan gambot itu terlihat dari bentuk lampu utama yang bulat hingga ke buritan. Namun, bicara performa, skuter ikonik asal Italia itu tetap gesit.
Belum lama ini, Otomania diberi kesempatan untuk menguji Primavera di jalanan Jakarta. Selama satu pekan berkeliling Ibu Kota, skuter ini sangat nyaman digunakan untuk sehari-hari. Saat kondisi macet pun, kendaraan ini masih tetap bisa diajak meliuk-liuk.
Poin penting, kalau dari sektor jantung pacu, sudah tidak ada getaran, terutama ketika pertama kali mesin dinyalakan hingga kondisi jalan stop and go. Hilangnya getar itu berkat penggunaan mesin baru, yaitu I-Get (Italian Green Experience Technology).
Vespa mengklaim, berkat penggunaan teknologi itu, mesin yang juga digendong Sprint, Liberty, dan Medley menjadi ramah lingkungan, hemat bahan bakar, dan juga minim getaran.
Primavera dibekali mesin 4-langkah, silinder tunggal dengan tiga katup berkapasitas 154,8 cc. Berkat jantung pacu itu, menurut Otomania,ketika mencoba berakselerasi dengan motor ini, hasilnya cukup mumpuni.
Penyempurnaan juga dilakukan Vespa pada sektor suspensi. Dibandingkan model sebelumnya, Primavera terbaru ini jauh lebih empuk karena bagian depan menggunakan lengan tunggal dengan pegas helical dan peredam kejut hidrolik tunggal aksi ganda. Bagian belakang, ada empat tingkat.
Kesimpulan
Mengenai performa, suspensi dan getaran sudah cukup baik. Namun, ground clearance-nya masih kurang tinggi. Karena itu, jika melewati jalan berlubang atau tidak rata, bagian mesin bawah masih sering mentok.
Bahkan, dikhawatirkan jika harus melewati genangan air yang cukup tinggi, Primavera tidak mampu melibasnya. Sebab, mesin dan knalpot posisinya di bawah.