Tangerang, Otomania - PT NGK Busi Indonesia (NBI) yang bergerak di dunia aftermarket rupanya tidak terpengaruh dampak lesunya panjualan mobil. Hal ini berbeda dengan bisnis original equipment manufacturer (OEM) lainnya yang memang bisa drop saat penjualan mobil lemah.
Agus Tan, General Manager Sales and Marketing Aftermarket NBI menjelaskan, sampai saat ini keberadaan NGK di Indonesia masih tetap menjadi pemimpin pasar, meski penjualan mobil beberapa waktu lalu sempat lesu.
"Dampak ke bisnis OEM pasti ada. OEM itu busi yang dipakai ke mesin mobil pabrikan, jadi kalau penjualanya turun, pasti ikutan turun. Kalau NGK tidak terlalu dominan di bisnis OEM, kami justru lebih ke aftermarket," ucap Agu kepada wartawan, Sabtu (20/8/2016).
Menurutnya, salah satu keuntungan tidak terpaku pada OEM memberikan dampak yang positif. Karena di saat pasar penjualan mobil lesu, NGK masih bisa menutupi dari sisi aftermarket yang lebih luas.
Berangkat dari kondisi tersebut, NGK cukup optimis dalam meningkatkan penjualan busi melalui celah-celah yang ada. Bahkan menurutnya pasar di Indonesia ini masih cukup besar untuk digarap.
"Secara kualitas NGK sudah memiliki standar sendiri yang sama dengan busi NGK yang dipasarkan ke negara lain. Kami ingin menunujkan dan mengedukasi bahwa meski bukan dibuat dari Jepang tapi tetap standar kualitas busi kami itu NGK Jepang," kata Agus.