Begini Proses Kerja Air Circulator Calya dan Sigra

Stanly Ravel - Senin, 8 Agustus 2016 | 11:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Beda dengan mobil MPV 7 penumpang lainnya, ruang kabin Toyota Calya dan Daihatsu Sigra yang menjadi duet mobil murah ramah lingkungan (low cost green car/LCGC) terbarunya tidak menggunakan double blower, melainkan fitur air circulator. Meski memiliki fungsi yang sama, namun proses kerjanya berbeda.

Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division Astra Daihatu Motor (ADM) mengatakan pola kerja air circulator bergantung pada penggunaan air conditioner (AC) pada bagian depan.

"Udara dari depan akan disedot dan disalurkan ke baris kedua dan ketiga. Bila ditanya dingin atau tidak, hal itu tergantung kondisi dari blower dan faktor dari eksternal seperti cuaca," ucap Anjar kepada Otomania, Minggu (7/8/2016).

Tekanan udara pada baris pertama akan disalurkan melaui circulator dan dikeluarkan melalui kisi-kisi seperti double blower. Air circulator juga dilengkapi dengan tingkat pengaturan tekanan udara yang bisa dikontrol secara manual dari tombol di bagian tengahnya.


Menurutnya, saat penggunaaan blower AC dalam ukuran kecil, otomatis upaya pendinginan di baris belakang akan sedikit lama. Faktor lain yang mempengaruhi lambatnya proses pendinginan adalah cuaca panas dari luar.

Meski demikian, desain air circulator dipercaya membuat tampilan kabin Sigra dan Calya terlihat lebih lapang, terutama untuk sektor head room. Bahkan tanpa adanya blower AC, otomatis membuat kinerja mesin lebih optimal dan tingkat konsumsi BBM lebih irit.