Jakarta, Otomania – Busi pada sepeda motor menjadi bagian penting pada kinerja mesin sebagai pusat tenaga. Tugas busi adalah memantik api listrik dalam rangkaian pembakaran di dalam mesin motor.
Busi kerap mengalami permasalahan yang membuat kerjanya terganggu, misalnya karena kondisi kepala busi kotor akibat debu, kotoran, dan kerak. Lokasi busi yang tidak terlindungi dan udara tropis Indonesia membuat kepala busi bisa terkorosi, apalagi menghadapi musim hujan seperti saat ini.
Jika ini terjadi, akibatnya mesin menjadi susah dihidupkan dan membuat mesin mogok.
“Jika motor menjadi susah dinyalakan salah satu penyebab masalah adalah busi. Penutup busi sepeda motor yang sudah rusak juga jadi penyebab kotoran masuk. Selain itu, juga karena jarang dilakukan perawatan oleh pemilik,” ucap Ujang, mekanik bengkel JM Jatiwaringin, Jakarta Timur, saat ditemui Otomania, Selasa (19/7/2016).
Cara merawat busi sebenarnya mudah dilakukan para pemilik sepeda motor. Aktivitas ini bisa dilakukan pada waktu lenggang di rumah. Namun, ada beberapa yang perlu diperhatikan saat membersihkan busi.
Pertama, jangan menggosok kepala busi dengan amplas. Permukaan amplas yang kasar justru akan mengikis lapisan elektroda atau torak pada kepala busi. Kedua, hindari merendam busi motor dalam cairan bensin atau minyak. Ini dapat membuat kotoran justru kembali hinggap bersumber dari zat-zat yang terkandung pada cairan tersebut.
Ketiga, gunakan sikat kawat yang sudah dilumuri bensin untuk membersihkan busi. Pengerjaan ini bisa menyita waktu, namun dengan menyikat busi dapat memberikan hasil maksimal dan menjaga busi tetap awet. Terakhir, pastikan selalu melakukan tes pengapian busi. Jika warna api yang memancar dari busi berwarna biru artinya busi masih dalam keadaan baik.
“Perawatan berkala biasanya mengganti busi setelah jarak tempuh 10.000 km. Penggantian busi juga sebaiknya mengganti kabel busi sepeda motor agar pengapiannya sempurna,” ucap Ujang.