Perilaku Benar Sebelum Nyalakan Mesin Mobil

Stanly Ravel - Selasa, 19 Juli 2016 | 15:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Sebagian orang menganggap mitos mobil sistem injeksi punya cara khusus saat akan menghidupkan mesin. Salah satunya seperti tidak boleh langsung starter, tapi wajib menunggu lampu indikator pada speedometer kembali dalam posisi mati.

Banyak yang mengatakan, bila langsung menyalakan mobil tanpa menunggu lampu indikator kembali mati akan mengacaukan sistem engine control unit (ECU), bahkan bisa menggangu suplai bahan bakar injeksi.

Logistic and Production General Manager PT Kia Mobil Indonesia (KMI) Arifani Perbowo, mengatakan bahwa sebenarnya mitos tersebut tidak benar, dan tidak berpengaruh pada sistem komputer yang ada di mobil.

"Mau kita nyalakan langsung atau tidak sebenarnya tidak ada pengaruhnya ada ECU atau suplai bahan bakar. Hanya saya mengakibatkan efek jangka panjang seperti aki yang mudah soak," ucap Arifani kepada Otomania, Senin (18/7/2016).

Menurutnya, saat kunci sudah ada di posisi "on", selain indikator speedometer yang menyala juga terdengar suara di kursi pengendara bagian belakang. Suara tersebut berasal dari sistem injeksi yang sedang bekerja menyuplai bahan bakar.

Bila langung menghidupkan mobil, maka sistem injeksi dan elektrik starter akan bekerja secara berbarengan. Kondisi ini membuat aki bekerja ekstra yang membuatnya cepat lemah bila sering dilakukan.


Anjar Rosjadi, Executive Coordinator Technical Service Division PT Astra Daihatsu Motor (ADM), turut mengatakan hal yang sama. Menurutnya menyalakan mobil langsung tanpa menunggu indikator kembali mati hanya akan berdampak pada jeda sesaat ketika mulai menjalankan mobil.

"Mitos itu mungkin hanya sekadar persepsi saja. Efek samping yang sifatnya langsung mungkin hanya delay saja, karena kalau menyalakan mobil langsung berarti suplai bahan bakar akan bekerja sedikit lambat, bila masalah ECU jadi kacau tidak mungkin karena sudah diset dari pabrikan," ucap Anjar saat dihubungi Otomania, Selasa (18/7/2016).