Manor Rugi bila Lepaskan Rio Haryanto

Stanly Ravel - Jumat, 15 Juli 2016 | 14:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania — Nasib Rio Haryanto di balap bergengsi Formula 1 berada di ujung tanduk. Manor Racing siap mencari pebalap pengganti Rio bila tidak ada sisa pelunasan untuk setengah musim ke depan.

Ibunda Rio, Indah Pennywati yang beberapa waktu lalu dihubungi Otomania, pun tidak bisa berkomentar banyak. Menurut dia, semua keputusan sepenuhnya ada di tangan Manor. Bila tidak ada sponsor maka laju Rio hanya akan sampai di Hongaria pada 24 Juli mendatang.

Menanggapi kondisi ini, M Wahab S, pengamat Formula 1 di Indonesia mengatakan, bila Manor benar-benar melepaskan Rio maka akan ada dampak besar, terutama bagi tim sendiri.

"Bila sampai kejadian Manor melepaskan Rio maka tim sendiri yang akan rugi. Kenapa rugi? Ada beberapa alasannya, yang pasti selain Rio yang kecewa, Manor juga akan alami kerugian," kata Wahab saat dihubungi Otomania, Kamis (14/7/2016).

Wahab menjelaskan, kerugian pertama adalah menyangkut soal pengembangan mobil. Manor sudah melakukan setting MRT05 untuk digunakan Rio pada musim F1 2016. Artinya, pengembangan yang dilakukan untuk satu tahun penuh. Bila ternyata Rio tidak lanjut maka akan ada perubahan dan penyesuaian lagi terhadap pebalap baru yang menggantikan Rio.


Kedua, dalam hal potensi meraih poin dibandingkan dengan pebalap baru, Rio jauh lebih berpeluang. "Pebalap baru tentu harus melewati masa seperti Rio waktu pertama, adaptasi mobil dan pembelajaran lagi, belum lagi ditambah dengan penyesuaian mobil. Kondisi ini membuat peluang mendapatkan poin makin tipis dibandingkan Rio yang sudah siap," ucap Wahab.

Adapun kerugian yang ketiga, menurut Wahab, bila pebalap yang menggantikan Rio juga tidak memiliki dana lalu apa untungnya untuk Manor. "Manor butuh dana untuk pengembangan, lalu kalau digantikan dengan pebalap lain yang tidak memiliki dana juga buat apa?" ujar Wahab.

Setiap tahunnya, balap F1 hanya menyediakan 20 sampai 22 kursi pebalap yang diperebutkan ratusan pebalap di dunia. Indonesia harus bangga memiliki Rio yang duduk di antara 21 pebalap lainnya. Tak mudah menjadi pebalap F1. Sebab, selain butuh dana yang besar, juga dibutuhkan keahlian balap yang baik.