Bahaya Biarkan CO2 Masuk ke Kabin Mobil

Stanly Ravel - Senin, 11 Juli 2016 | 08:25 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Salah satu dari 12 korban yang meninggal dunia saat kemacetan mudik di Brebes, Jawa Tengah, di kabarkan karena keracunan karbon dioksida (CO2). Jenis karbon ini tidak lepas dari zat karbon monoksida (CO) yang biasanya ditemui dari hasil gas buang knalpot kendaraan, lalu bagaimana zat tersebut bisa masuk ke dalam kabin mobil.

Sebenarnya banyak cara CO2 meyelinap masuk ke dalam kabin. Bila dalam konteks kemacetan panjang seperti di Brebes, Jawa Tengah kemarin, menurut Jusri Pulubuhu, Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC), bisa disebabkan adanya kebocoran pada sistem buang, serta kelalaian dari pemilik kendaraan.

"Bisa karena kebocoran gas buang, jadi asap CO2 masuk dari karet-karet ke dalam kabin, atau bisa juga karena saat kemacetan mereka membuka kaca diantara ratusan kendaran yang mesinnya hidup sehingga tanpa disadari asap masuk ke dalam kabin," ungkap Jusri kepada Otomania, Sabtu (9/7/2016).

Menurut Jusri, kondisi ini parah ketika mereka menutup kaca dan menyalakan pendingin kabin (air conditioner/AC) karena sirkulasi udara tidak keluar. Akibatnya, orang di dalam kabin akan terus menghirup udara yang sama yang masih memiliki kandungan CO2.


Dampak dari zat ini saat masuk ke dalam tubuh melalui udara yang dihirup bisa bermacam-macam. Ringannya orang akan keracunan, gejalanya bisa dimulai dari keluhan pusing, mual, dan muntah-muntah, bila dengan kandungan yang besar dan terus-menerus bisa hingga meyebabkan kematian.

"Bila kondisi macet parah hingga berjam-jam tidak jalan, baiknya turun saja dari mobil. Dalam perjalanan juga jangan pasang AC terus menerus sesekali buka kaca agar sirkulasi udara baru masuk," kata Jusri.