12 Orang Meninggal Dunia karena Macet Horor di Brebes, Salah Siapa?

Stanly Ravel - Minggu, 10 Juli 2016 | 09:05 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Tewasnya 12 pemudik yang terjebak kemacetan panjang di Brebes, Jawa Tengah, beberapa hari lalu menjadi salah satu sorotan utama. Meski penyebab meninggalnya bukan karena kemacetan, tapi kesiapan infrastruktur yang belum memadai dinilai menjadi salah satu faktor pendukungnya.

Salah satu aktivis keselamatan berkendara, Jusri Pulubuhu dari Training Director Jakarta Defensive Driving Center (JDDC) ikut angkat suara. Dia mengatakan, harusnya pemerintah sudah lebih baik dalam menyiapkan hal yang terburuk.

"Faktor utama memang bukan karena macet, tapi kalau dilihat situasinya akibat macet ini juga ikut menyumbang karena menyulitkan langkah evakuasi. Kalau kejadiannya di pintu mau keluar pasti sulit karena tidak ada jalur untuk ambulans masuk, semua ruas dipadati kendaraan," ucap Jusri kepada Otomania, Kamis (7/72016).

Dari beberapa pemberitaan memang dikabarkan bahwa petugas evakuasi sangat kesulitan untuk menembus kemacetan lalu lintas yang terjadi di Brebes.

Selebihnya, Jusri menambahkan kemacetan tersebut harus bisa saja ditangani dengan baik bila para stakeholder termasuk pemerintah lebih siap dan sigap dalam perencanaan. Contoh, persiapan menghadapi hal terburuk sampai solusi cepat yang bisa dibuat.

"Ini kan tol baru (Brebes) harusnya sudah ada antisipasi besarnya pemudik yang akan lewat sana dari sebelumnya. Pikirkan juga bagaimana langkah agar arus tetap berjalan dan tidak stuck hingga berjam-jam. Bagaimana strategi para pemangku kepentingan dalam menangani hal terburuk, caranya bisa dengan menyiapkan jalur prioritas yang fungsinya untuk darurat seperti menangani kecelakaan, evakuasi orang sakit atau meninggal, dan lainnya," papar Jusri.


Selain Jusri, Wakil Ketua Komisi V DPR Yudi Widiana Adia, menyatakan bahwa pemerintah dalam merencanakan pembangunan ruas jalan tol Cipali-Pejagan-Brebes Timur tidak diiringi prediksi penambahan jumlah moda transportasi saat mudik, khususnya mobil pribadi.

"Pemerintah hanya memprediksi kecepatan waktu dengan pembangunan tol, tapi okupansi jalan belum diprediksi. Waktu kunjungan ke Exit Tol Brebes Timur, kami sudah mengingatkan bahwa titik ini akan menjadi simpul kemacetan," ucap Yudi dari lansiran Kompas.com, Minggu (3/7/2016).