Spion Diambang Kepunahan

Aris F Harvenda - Rabu, 6 Juli 2016 | 11:08 WIB

(Aris F Harvenda - )

Tokyo, Otomania - Pemerintah Jepang pada 17 Juni 2016 melegalkan aturan baru mengenai mobil tanpa kaca spion (mirrorless). Menurut Automotive News (AN), Sabtu 2/7/2016), peraturan itu secara tidak langsung memaksa produsen spion melakukan penyesuaian dengan teknologi tersebut.

Ada 2 pemain besar yang sebenarnya sudah siap, Robert Bosch GmbH asal Jerman dan Ichikoh Indutries dari Jepang.

Ichikoh merupakan pemasok besar spion dan sistem pencahayaan. Produk terbarunya Smart Rear View Monitor. Fungsinya sama dengan spion. Bedanya sudah diintegrasi dengan LCD yang mampu menampilkan benda di belakang berdasarkan kontrol pengemudi.

AN menjelaskan bahwa Ichikoh sudah mulai memproduksi dan bakal dipasang pada salah satu model merek Jepang sebagai video monitor. Belum ada konformasi jelas, namun rumor merujuk pada Nissan X-Trail yang akan diproduksi terbatas.

Keuntungan

Ada beberapa keuntungan jika peraturan ini diberlakukan. Antara lain aerodinamika dan juga pengurangan bobot spion yang makin lama kian berat akibat penambahan beberapa kelengkapan.

Cahaya silau akibat pantulan lampu mobil belakang otomatis tidak akan terjadi. Tak kalah penting adalah area tak terlihat (blind spot) yang kerap jadi momok pengemudi.

Menurut penulusuran AN, Amerika Serikat bakal memberlakukan peraturan serupa pada 2018. China pun sudah merencanakan hal yang sama.

Ichikoh memprediksi, pada 2023 diperkirakan 29 persen mobil di Jepang akan mengganti spion dengan teknologi video streaming.