Jakarta, Otomania - Kebanyakan pemilik mobil mengganti ban tanpa memperhatikan beberapa hal, contoh soal kecepatan serta beban maksimum. Rata-rata, lebih fokus pada dimensi serta jenis ulir (groove) yang akan digunakannya saja.
Zulpata Zainal, Proving Ground Manager Bridgestone Tire Indonesia mengatakan, kurangnya edukasi soal ban membuat kecenderungan orang tidak mempedulikan unsur penting saat mengganti ban.
"Selain dari dimensi dan jenis groove yang akan digunakan, penting bagi konsumen mengetahui potensi dari ban yang digunakan. Potensi yang dimaksud adalah mengenai kekuatan menahan beban serta kecepatan maksimum yang bisa diterima oleh ban tersebut," ucap Zulpata kepada Otomania, Rabu (29/6/2016).
Menurutnya, dengan mengetahui berat dan kecepatan maksimal yang bisa diterima oleh ban, akan membantu pemilik kendaraan dalam hal pemeliharaan agar lebih awet. Pengetahuan ini juga berfungsi sebagai modal keselamatan dalam berkendara.
"Dengan mengetahui beban dan kecepatan maksimal dari ban otomatis pengendara tidak berlebihan saat membawa barang dan bisa mengontrol kecepatan. Bila tidak tentu bisa menimbulkan efek buruk yang menyebabkan kerusakan pada ban," ujar Zulpatah.
Untuk mengetahui karakteristik ban sangat mudah untuk dilakukan karena semua informasi sudah tercantum di dinding ban. Contoh ban 175/65R14 82H. Masing-masing angka dan huruf memiliki arti yang menandakan biodata dari ban tersebut.
175 : lebar nominal bagian ban dengan milimeter
65: aspek rasio, perbandingan bagian tinggi dan lebar
R : konstruksi ban dengan lapisan radial
15: diameter nominal pelek yang digunakan
82H : simbol yang menunjukan kapasitas beban dan kecepatan ban yang secara aman digunakan. Angka 82 menandakan beban maskimum 450 - 580 kg per ban, sedangkan H menunjukan kecepatan maksimum sebesar 210 kpj.
Kode Kec. maksimal (kpj)
P 150
Q 160
R 170
S 180
T 190
H 210
V 240
W 270
Y >300
Kode Beban Maksimal (kg)
62 265
63 272
64 280
66 300
68 315
70 335
73 365
75 387
80-89 450 - 580
90-100 600 - 800