Enam Langkah Penting Sebelum Mudik Naik Motor

Aditya Maulana - Sabtu, 2 Juli 2016 | 17:31 WIB

(Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania – Pemerintah dan pihak kepolisian sebenarnya menghimbau masyarakat tidak mudik menggunakan sepeda motor. Sebab, "kuda besi" bukanlah alat transportasi atau kendaraan yang didesain untuk pergi jarak jauh dan juga risiko kecelakaan sangat tinggi, dibandingkan moda lainnya.

Namun, pada kenyataan masih banyak masyarakat pulang kampung menggunakan motor. Alasan utama, hemat biaya dan juga waktu. Nah, guna meminimalisir risiko kecelakaan selama perjalanan mudik, ada enam langkah yang wajib dilakukan oleh pemudik tersebut. Berikut pemaparan tips dari Technical Service Analyst Astra Motor Rangga Noviar:

1. Periksa tekanan angin ban dan alurnya

Tekanan angin ban yang tidak sesuai dengan standar dapat membuat pengendaraan tidak nyaman bahkan bisa membuat motor kehilangan kendali. Pastikan juga untuk berkendara sendiri maupun berboncengan, yaitu kisaran 29 psi pada ban depan dan 33 psi belakang.

Selain tekanan angin, Anda juga wajib melakukan pengecekan alur ban. Bisa melihat berdasarkan indikator keausan ban dari tanda segitiga di sisi luar ban.

2. Ganti atau bersihkan busi dan periksa tutupnya

Ketika berkendara khususnya jarak yang cukup jauh, busi merupakan komponen vital yang harus diperiksa. Pastikan usia pakainya belum mencapai maksimal 8.000 km dan bunga api masih bagus. Pemeriksaan ini pengendara sangat disarankan membawa motornya ke bengkel resmi.

Cap atau tutup busi pun jangan sampai ketinggalan. Jika retak atau karetnya sudah
keras, bisa menyebabkan aliran listrik dari ignition coil ke busi tidak sempurna, terutama saat terkena air.

3. Periksa sistem penggerak (rantai roda atau drive belt)

Rantai roda dan drive belt wajib diperiksa terutama dari keausan dan usia pakainya. Pastikan rantai roda mencengkram kuat ke sprocket/gear dengan baik. Rantai roda yang sudah aus tidak akan mencengkram dengan baik, hal ini bisa menyebabkan rantai terlepas dari gear bahkan berpotensi putus.

Begitu juga dengan drive belt pada motor matik, komponen ini memiliki batas usia pakai yaitu maksimal 24.000 km. Jangan paksakan melebihi dari kilometer tersebut agar performa motor masih bisa optimal.

4. Periksa fungsi rem dan ketebalannya

Tidak jarang kecelakaan kendaraan motor akibat fungsi rem yang tidak maksimal. Maka dari itu, piranti rem mulai dari handle, pedal, hingga rem itu sendiri jangan sampai luput dari pemeriksaan.

Pastikan semua komponen mekain dan hidrolis berfungsi dengan baik. Jika perlu ganti minyak rem dan kampas rem sebelum dipakai untuk mudik.

5. Cek kapasitas oli mesin

Jika menghadapi kondisi macet, beberapa motor masih mengandalkan pendinginan udara untuk mendinginkan mesin. Dalam kondisi ini kerja oli akan semakin berat ketika melumasi komponen yang bergerak. Dianjurkan periksa kapasitas oli agar sesuai dengan standar ukuran motor dan jika perlu lakukan penggantian oli sesuai rekomendasi pabrikan.

6. Cek Nyala Lampu

Ketika mudik, khususnya yang jaraknya jauh pasti akan kebagian berkendara malam hari. Sebagai antisipasi, maka pemudik wajib mengecek kondisi lampu utama, pastikan nyala lampu berfungsi sebagai mana mestinya dan ukuran sesuai standar.

Disarankan, jangan menggunakan mika transparan untuk lampu belakang karena akan membahayakan pengemudi di belakangnya. Parahnya lagi menggunakan lampu dengan
daya sinar terlampau terang, karena bisa membuat pengendara lain menjadi silau.

“Jika Anda kesulitan melakukan pengecekan sendiri, sebaiknya bawa ke bengkel resmi terdekat, sehingga kondisi sepeda motor Anda prima untuk digunakan dalam perjalanan jauh," ujar Rangga, dalam keterangan resmi, Sabtu (2/7/2016).