4 Langkah Merawat Mobil Peminum Biosolar

Stanly Ravel - Jumat, 1 Juli 2016 | 17:35 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Biosolar merupakan bahan bakar yang lazim digunakan oleh kendaraan bermesin diesel. Selain memiliki kelebihan ramah lingkungan karena memiliki kandungan nabati, pengguna Biosolar juga harus waspada terhadap efek samping yang negatif.

Mia Khrishna Anggraini, Coordinator Product Development Specialist Pertamina Lubricants mengatakan, pengguna Biosolar harus rajin melakukan pengecekan kondisi mobil, terutama pada sistem filterisasi.

"Kita tahu beberapa sifat buruk Biosolar, salah satu yang harus diantisipasi adalah hygroscopic atau mudah meyerap air. Ini sudah menjadi bawaan Biosolar, bila dibiarkan kandungan air akan berkembang menjadi bakteri yang tumbuh dan menghasilkan lumpur serta asam yang bisa menyumbat filter," ucap Mia di Jakarta, Senin (27/6/2016).

Selain dari menyerap air, Mia juga menambahkan Biosolar memiliki sifat membersihkan larutan kotoran pada tangki dan jalur bahan bakar. Meski sifat membersihkan itu baik, tapi dalam konteks di mobil diesel yang tidak terawat bisa menghasilkan penyumbatan pada filter, parahnya lagi akan merambat ke sistem injeksi bahan bakar.


"Saya tidak bilang Biosolar itu buruk untuk mobil, karena ada sifat baiknya juga. Tapi untuk menanggulangi efek buruk Biosolar harus ada langkah perawatan yang berkelanjutan agar mobil tetap awet dan performa tetap terjaga," ucap Mia.

Mia membeberkan empat tips penting yang harus dilakukan pengguna Biosolar, yakni :

1. Perawatan filter
filter solar ibarat tameng yang melindungi saluran bahan bakar dari kotoran, karena itu penting untuk di pehatikan kondisinya. Selain diperlukan pergantian berkala, usahakan selalu menggunakan filter orisinal pabrikan karena lebih terjamin dalam kualitas.

2. Rawat Sistem Injeksi
Perawatan sistem injeksi bahan bakar bisa dilakukan saat pengendara melakukan ritual servis reguler. Selain membersihkan, dengan pengecekan sistem injeksi pemilik juga bisa melihat apakah ada kebocoran yang terjadi.

3. Cek Level Pelumas
Pengontorlan pelumas sangat penting dilakukan. Kenapa ? Dengan mengontrol level pelumas menggunakan dipstick, akan diketahui apakah pelumas sudah terkontaminasi Biosolar atau belum. Bila levelnya naik karena kadar oli yang bertambah, bisa dipastikan bahwa pelumas sudah terkontaminasi Biosolar.


"Kenapa bahan bakar bisa masuk ke dalam oli? Ini karena filter solar yang sudah tidak berfungsi dan membuat sistem injeksi jebol, alhasil oli mengalir langsung ke mesin dan bercampur dengan pelumas," papar Mia.

4. Gunakan Pelumas Khusus
Pelumas jadi benteng pertahanan terakhir dari mesin, dengan menggunakan pelumas khusus Biosolar maka memiliki kelebihan untuk mengecilkan terjadinya penumpukan kotoran, atau bisa juga dilakukan dengan memperpendek umur pengantian pelumas.