Jakarta, Otomania - Metode pengecekan tekanan udara pada ban adalah dengan menggunakan alat pengukur dan disesuaikan dengan tabel tekanan angin yang tertera pada bagian pintu pengendara. Namun bagitu, ternyata masih ada kebiasan buruk yang sering dilakukan pemilik kendaraan.
Percaya tidak percaya, kebiasaan buruk mengecek kondisi udara dengan cara menendang-nendang dinding atau bagian tengah ban masih sering dilakukan, terutama untuk pengguna mobil. Bahkan tanpa disadari mungkin kebiasaan ini juga pernah kita lakukan.
"Era saat ini masih banyak yang mengecek kondisi ban dengan menendang bagian ban. Jujur saja, manfaat dari melakukannya juga tidak ada, apalagi untuk ban mobil yang memiliki tekanan udara cukup tinggi pasti tidak terasa, jadi bisa dibilang salah kaprah," ujar Ahmad Nuril selaku Technical Service Bridgestone, Sabtu (25/6/2016).
Menurutnya, cara pengecekan ban dengan metode tersebut sangat salah untuk dilakukan. Tekanan udara pada ban mobil cukup tinggi, dengan hanya menendang apalagi menekan dengan tangan tidak bisa dijadikan prediksi bahwa ada kadar udara yang cukup.
Perlu diketahui, tekanan udara menjadi syarat mutlak untuk ban bisa menjalankan fungsinya, jadi jangan asal mengira-ngira saja. Kekurangan udara ada dampak buruk bagi ban, terutama masalah masa pakai yang lebih cepat habis.
"Bila tekanan udara kurang, baiknya dicek secara visual, untuk lebih pastinya langsung tambah udara sesuai ukuran yang dianjurkan. Kalau mau lebih praktis dan lebih persisi bisa membeli alat yang namanya tyres pressure monitoring yang berfungsi sebagai pemantau tekanan udara pada ban secara digital," ucap Ahmad.