Tol Bawen-Salatiga dengan Kontur Menantang

Setyo Adi Nugroho - Senin, 27 Juni 2016 | 12:05 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Mojokerto, Otomania – Ruas tol baru terus dikerjakan untuk membantu pemudik di musim Lebaran 2016. Salah satunya adalah tol baru Bawen-Salatiga yang pengerjaannya terus dikebut untuk membantu arus mudik nanti.

Tol sepanjang 17,5 km ini pengerjaannya baru mencapai 47,5 persen. Namun beberapa ruas telah siap untuk menjadi jalur alternatif bagi pemudik yang akan menuju kota Salatiga dan Solo selepas Bawen.

Dari pantauan Otomania bersama tim Merapah Trans Jawa, kesiapan jalur tol ini terlihat dari jalur yang telah di beton untuk dilewati pemudik. Meski demikian pemudik diharap berhati-hati karena jalur ini masih belum memiliki rambu penanda permanen.

“Jalur ini tidak akan dibuka pada malam hari karena penerangan jalan belum ada. Keputusan untuk membuka jalur ini nantinya berdasarkan keputusan petugas kepolisian jika melihat jalur Bawen Salatiga mengalami kepadatan,” ungkap Manajer Proyek Tol Solo-Semarang Seksi III Bawen-Salatiga, Indriyono Darmawan kepada Otomania, Minggu (26/6/2016).

Indriyono mengungkapkan, yang menjadi perhatian pihaknya saat ini adalah keselamatan pengendara terutama dari segi kesiapan mental. Jalur tol Bawen-Salatiga ini memiliki kontur geometri yang cukup menantang, dengan kondisi pemudik yang terburu-buru untuk sampai ke tempat tujuan dan jarang mengindahkan rambu peringatan, kecelakaan bisa saja terjadi.

Dari pantauan Otomania, memang jalur ini memiliki kontur yang cukup berbahaya terutama saat nanti digunakan pada pemudik. Ada bagian turunan dengan kelokan tajam serta kontur jalan yang berbukit. Keahlian mengemudi sangat dituntut untuk melewati jalur ini.

“Persiapan saat ini adalah terus memenuhi rambu-rambu petunjuk jalan yang jelas. Kekhawatiran kami ada pada psikologi pengemudi yang biasanya terburu-buru mudik. Kami harap pemudik tetap memperhatikan rambu-rambu selama di jalur tol alternatif ini hingga dapat selamat sampai tujuan,” ucap Indriyono.