Jakarta, Otomania – Suku cadang kendaraan komersial dan penumpang yang dijual PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI) terdiri dari dua jenis. Pertama asli atau impor dari Jepang dan Thailand, serta kedua yang diproduksi secara lokal di Tanah Air. Lantas apa saja perbedaannya?
Rodko Purba, Division Head Service & Spare Part IAMI, menuturkan, secara kualitas tidak ada perbedaan yang signifikan. Artinya tetap onderdil asli Isuzu, namun harga bisa ditekan, karena sudah diproduksi di Indonesia dan tidak semua jenis.
“Jadi kita punya dua, onderdil asli dari Jepang atau Thailand yang sudah terpasang di mobil dan juga ada versi domestik. Harga misalnya yang dari Jepang Rp 100.000, sedangkan yang lokal bisa Rp 50.000 atau Rp 60.000,” ujar Rodko, saat berbincang dengan Otomania, pekan lalu di acara buka puasa bersama di bilangan Jakarta Selatan.
Onderdil lokal itu, lanjut Rodko, seperti fast moving, sedangkan slow moving masih diimpor dari Jepang dan Thailand. Tujuan diadakan versi lokal, karena konsumen kendaraan komersil selalu menginginkan harga onderdil yang lebih terjangkau.
“Kalau untuk kendaraan komersil hampir semuanya dari Jepang, sedangkan mobil penumpang seperti MU-X dan D-Max dari Thailand atau sesuai dengan negara impor,” kata Rodko.
Rodko menjamin, meski lokal, namun konsumen tidak usah khawatir, karena kualitasnya tetap nomor satu atau sesuai dengan standar Jepang. Harga bisa murah, karena diproduksi sendiri di Indonesia dan jenisnya sudah banyak.