Jakarta, Otomania – Merek yang ikut program mobil murah (low cost green car/LCGC) di Indonesia ada lima, yakni Daihatsu, Datsun, Honda, Suzuki dan Toyota. Semua sudah memperoleh keuntungan di segmen tersebut, terbukti berdasarkan data Gaikindo, tahun lalu total penjualan LCGC mencapai 165.434 unit.
Meski melihat potensi LCGC yang terus tumbuh, namun PT Isuzu Astra Motor Indonesia (IAMI), sama sekali tidak tertarik. Padahal, jika melihat persyaratan, Isuzu sudah mampu, karena memiliki pabrik perakitan kendaraan di Indonesia, tepatnya di Kawasan Industri Suryacipta, Karawang Timur, Jawa Barat.
“Kami tegaskan tidak akan bermain di segmen tersebut,” kata Keiji Takeda, Presiden Direktur IAMI, ketika berbincang dengan Otomania, pekan lalu di acara buka puasa bersama di bilangan Jakarta Selatan.
Pria asal Jepang itu melanjutkan, secara investasi dipastikan butuh suntikan dana lebih besar, untuk membangun pusat penelitian dan pengembangan (R&D). Lagi pula, sejak 20 tahun lalu, Isuzu di Jepang sudah memutuskan konsentrasi di kendaraan truk, tidak di mobil penumpang yang kecil.
“Jadi semenjak itu kami konsentrasinya ke truk dan kendaraan komersial lain. Begitu juga mesin, kami hanya diesel dan ukuran mobilnya juga besar-besar tidak ingin membuat yang kecil-kecil seperti mobil LCGC,” kata Takeda.
Di Indonesia, mobil Isuzu yang dijual terdiri dari model Panther, Light Truck, Truck, Heavy Truck, D-Max dan MU-X. Penjualannya berdasarkan data Gaikindo, di empat bulan pertama tahun ini, sudah mencapai 5.490 unit.