Jakarta, Otomania – Kehadiran Datsun di Indonesia diposisikan untuk menjadi merek di bawah Nissan, terutama dari segi harga. Oleh karena itu, dua produknya, yakni Go Panca dan Go+ Panca, langsung menyasar di segmen mobil murah (low cost green car/LCGC).
Indriani Hadiwidjaja, Head of Datsun Indonesia, mengatakan, tahun lalu penjualan Datsun di segmen LCGC berhasil meraih pangsa pasar 19 persen dari total pasar mobil murah. Tahun ini, ditargetkan bisa meningkat menjadi 20 persen.
“Kalau jumlah unitnya berapa tergantung pasar yang menentukan. Tetapi, kami tetap berharap bisa meraih konsumen baru terutama dari yang sebelumnya menggunakan sepeda motor pindah ke mobil,” ujar Indri panggilan akrab Indriani saat acara buka puasa bersama di kawasan Jakarta Selatan, Kamis (16/6/2016).
Indri melanjutkan, menjelang Lebaran seperti ini, melihat dari tren sebelumnya pasar akan meningkat. Sebab, banyak konsumen yang membeli mobil untuk digunakan mudik ke kampung halamannya.
“Kita harapkan ada pertumbuhan, kita juga sudah siapkan beberapa promo menarik menjelang Lebaran untuk,” ucap Indri.
Ke depan, lanjut Indri, pasar mobil murah di Indonesia ini akan terus tumbuh. Meski tidak terlalu signifikan, namun potensinya masih cukup besar dan persaingan pun diprediksi semakin ketat karena banyak produk baru di segmen ini.
“Pertumbuhannya berapa dan sebesar apa kita belum tahu, karena tahu sendiri perekonomian di Indonesia itu naik-turun. Namun, kita sendiri optimis bisa meraih pangsa pasar 20 persen dari total penjualan LCGC,” kata Indri.
Berdasarkan data wholesales Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), April lalu total penjualan semua model mobil murah mencapai 55.260 unit naik dibandingkan periode yang sama di tahun lalu, yakni 53.725 unit.
Empat bulan pertama tahun ini, penjualan Datsun totalnya sudah mencapai 12.417 unit, atau meningkat dari periode yang sama di tahun sebelumnya, yakni 9.240 unit.