Jakarta, Otomania - Harga murah sudah tentu jadi pilihan utama. Namun bukan berarti mengabaikan hal penting dan fungsionalitas sebuah komponen. Sama halnya ketika memilih ban.
Banderol barang baru memang cukup menguras kocek. Ban bekas biasanya jadi alternatif. Kendati demikian Anda harus tetap teliti ketika membeli.
Sebab, saat ini banyak beredar model vulkanisir atau suntikan. Artinya ban tersebut sudah direkondisi ulang pada kembangan tapak sehingga terlihat seperti masih tebal.
Ban vulkanisir jika digunakan sangat berbahaya. Sebab sebenarnya ban tersebut sudah tipis dan tidak layak pakai. Potensi meledak cukup besar apalagi saat melaju kencang.
Untuk mengetahui perbedaannya, Asmal dari Berkah Jaya Ban, memberikan cara sederhana mengidentifikasi jenis vulkanisir.
1. Kembangan tapak ban tidak presisi seperti baru. Buatan tangan berbeda dengan ukiran mesin.
2. Jika ada kawat yang keluar dari ban menandakan kondisi sudah tipis.
3. Harga jenis vulkanisir lebih murah dari ban bekas. Sebagai perbandingan ban bekas lebih murah 50 persen dari baru. Dapat dipastikan jenis vulkanisir lebih murah dari harga bekas.