Jakarta, Otomania - Persaingan pejualan mobil bekas (mobkas) saat ini bukan hanya antar para pedangang saja, tapi juga dengan penyedia jasa jual-beli di dunia maya. Fenomena ini makin berkembang seiring dengan menjamurnya situs online yang jumlahnya mungkin sudah ada puluhan.
Dampaknya, banyak pedagang mobkas yang mengeluh karena menggangap hadirnya situs online bisa merusak harga pasar. Ambil contoh seperti kasus menjelang awal puasa lalu, banyak pengguna yang menjual mobil lalu memberikan harga cukup tinggi, sedangkan harga pasaran aslinya justru lebih rendah.
Menanggapi hal ini, Chief Operating Officer mobil88 Halomoan Fischer, mengatakan sebenarnya dikatakan merusak pasaran tidak juga, karena biar bagaimanapun tergantung dari kondisi mobil itu sendiri.
"Kadang-kadang memang ada yang begitu, tapi biasanya yang jual harga tinggi itu memang pemilik mobil sendiri. Artinya, bisa saja si pemilik rajin merawat mobil jadi ia sengaja menaikan harga dari standar, tapi balik lagi jangan langsung percaya sebelum lihat fisiknya," ucap Fischer kepada Otomania, Selasa (114/6/2016).
Menurutnya, selain kasus tersebut ada juga yang menjual dengan harga lebih murah dari pedagang. Untuk hal yang satu ini wajib untuk diwaspadai, cek riwayat kendaran, kondisi dengan detail, umunya mereka menekan harga karena kondisi mobil memang sudah tidak standar atau pernah bermasalah seperti mengalami tabrakan atau atau ada kerusakan.
Fischer mengingatkan bahwa saat ini yang menggunakan jasa jual-beli mobil secara online bukan hanya sekadar end user, tapi banyak diler mobkas juga di dalamnya. Jadi kemungkinan permainan harga bisa terjadi, karena itu baiknya pembeli juga harus teliti dan tidak mudah terpancing dengan iming-iming yang lebih murah.