Jangan Asal Pasang Peredam Kabin

Setyo Adi Nugroho - Rabu, 15 Juni 2016 | 08:25 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Pemasangan peredam untuk menambah kenyamanan kabin biasa dilakukan pemilik mobil yang ingin kabin kendaraannya terhindar dari suara bising jalanan. Namun perlu diperhatikan jenis dan bahan peredam yang cocok untuk kendaraan agar fungsinya dapat dirasakan maksimal.

“Bahan peredam itu biasa digunakan ada dua yakni aspal dan busa. Kedua bahan ini punya kekurangan dan kelebihan masing-masing,” ucap Budi dari Nur Maras Audio Jatiwaringin saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu.

Pada peredam berbahan aspal, jenis ini sangat baik untuk meredam suara dari luar. Penggunaan peredam ini biasanya dilakukan di bagian pintu, pembatas rangka kendaraan, lantai dan kolong ban.

Kekurangan peredam aspal ini adalah bahannya yang tidak tahan panas. Maka pemasangan peredam aspal dijauhkan dari kemungkinan terkena panas berlebih seperti pada atap atau mesin. Kekurangannya yang lain adalah peredam ini memiliki bobot yang berat, untuk pemasangan diseluruh area yang direkomendasikan, bobot kendaraan dapat bertambah 20 kg.

Peredam busa memiliki kelebihan ringan dan tahan terhadap panas. Untuk hal ini pemasangan peredam busa biasa dilakukan pada kap mesin dan atap kendaraan karena bahannya yang dapat menyerap dan membuang panas.

“Selain pemilihan bahan, pemasangan peredam juga harus melihat kebutuhan. Biasanya untuk keperluan tambahan tidak dilakukan diseluruh bagian. Beda dengan pehobi audio yang memerlukan kekedapan kabin untuk memuaskan hobinya,” ucap Budi.

Pemasangan peredam juga perlu memperhatikan teknik yang benar. Jangan sampai pemasangan peredam merusak jalur kelistrikan kabel dan pemasangan menutup saluran air yang ada agar tidak menimbulkan karat setelah pemasangan.

Biasanya sebelum melakukan pemasangan peredam, calon konsumen dapat bertanya kepada instalatur dalam segi aplikasi peredam, agar terhindar dari kesalahan pemasangan. Juga diharapkan berkonsultasi mengenai dana yang tersedia. Pemilik kendaraan juga dapat mencari tahu faktor dominan penyebab berisik dari mobil, agar pengerjaan peredam bertujuan untuk mengurangi penyebab tersebut.