Waktu yang Tepat Servis Motor Sebelum Mudik

Aditya Maulana - Senin, 13 Juni 2016 | 16:05 WIB

(Aditya Maulana - )

Jakarta, Otomania – Libur Lebaran tahun ini punya rencana mudik menggunakan sepeda motor? Jika iya, maka hal utama yang harus dilakukan adalah pergi ke bengkel untuk mengecek kondisi motor, agar pulang kampung terasa lebih aman dan nyaman.

Lantas, kapan waktu yang tepat untuk melakukan servis ke bengkel umum atau resmi? Menurut Wedijanto Widarso, General Manajer Divisi Teknik Servis PT Astra Honda Motor (AHM), di awal puasa juga tidak masalah, karena intinya bukan waktu tetapi pengecekan dan pergantian komponen.

“Namun, karena tren orang yang servis selama bulan puasa ini lebih banyak, jadi sebaiknya di awal-awal saja. Kalau sudah satu pekan menjelang Lebaran, bengkel penuh dan Anda harus antre lebih lama dibanding pekan sebelumnya,” ujar Wedi saat berbincang dengan Otomania, pekan lalu.

Ketika datang ke bengkel umum atau resmi, kata Wedi, serahkan kepada mekanik untuk mengecek semua komponen. Namun, disarankan yang sifatnya penting, seperti oli, rem, kopling, ban dan lain sebagainya.

“Untuk semua jenis motor juga sama saja. Paling penting yang unsur safety­-nya tinggi dulu saja. Karena Anda akan melakukan perjalanan jarak jauh menggunakan motor yang memang didesain bukan untuk berkendara jarak jauh,” kata Wedi.

Komponen penting tersebut, kata Wedi lagi, harus bekerja dengan maksimal, sehingga selama diperjalanan yang jaraknya ratusan kilometer (km) tidak akan mengalami masalah.

“Oli yang paling penting, kampas rem juga jangan sampai tipis, begitu juga dengan ban diusahakan kembangnya masih bagus dan yang motor matik periksa semua komponen matiknya agar selama diperjalanan tidak ada masalah,” ucap Wedi.

Tidak diimbau

Sebenarnya pemerintah dan pihak kepolisian mengimbau agar tidak mudik menggunakan motor. AKBP Budiyanto, Kasubdit Bin Gakkum Ditlantas Polda Metro Jaya (PMJ) menuturkan, motor itu bukan alat transportasi yang didesain untuk jarak jauh. Sebab, dari sisi keamanan dan keselamatan tidak seperti kendaraan roda empat atau lebih.

“Dilihat dari aspek keamanan tidak menjamin, karena tidak memiliki kabin seperti kendaraan lain. Jadi ketika terjadi kecelakaan, akan langsung berhubungan dengan orangnya atau tidak bisa diminimalisir,” ujar Budiyanto saat dihubungi Otomania, Selasa (7/6/2016).