Jakarta, Otomania - Oli mesin sepeda motor berfungsi sebagai sistem pelumasan yang melindungi beragam komponen vital di dalam mesin. Salah satu tugas utamanya adalah mengurangi potensi keausan pada komponen yang saling bergesekan.
Mengingat fungsinya tersebut, penting bagi pemilik kendaraan untuk selalu memastikan bahwa takaran oli selalu mencukupi. Artinya, jangan sampai ada kekurangan, karena takaran oli yang sudah ditetapkan pabrikan sudah ada kalkulasinya agar pelumas bekerja maksimal dalam melindungi semua komponen.
"Meski rajin mengganti oli, tapi biasakan setiap satu atau dua minggu sekali melakukan pengecekan takarannya. Apalagi untuk motor yang menggunakan kampas kopling basah dan motor digunakan tiap hari untuk aktivitas, ini pekerjaan sepele, tapi efeknya besar," ucap Asisten Manajer Technical Training PT Daya Adicipta Mustika (DAM), Ade Rohman, saat dihubungi Otomania, Sabtu (11/6/2016).
Menurutnya, meski rajin mengganti oli tiap 2.000 sampai 3.000 km, kemungkinan oli di dalam mesin berkurang bisa terjadi. Salah satu penyebabnya adalah ada penguapan akibat panas, terutam bagi pemotor yang sering terjebak di kemacetan jalan raya.
Pengecekan rutin bisa dilakukan dengan melihat dari dipstick oli yang saat ini sudah umum terdapat pada tutup motor-motor baru. Bila kondisinya berada di tengah-tengah antara garis batas atas dan bawah berarti masih normal, sedangkan bila kurang berarti ada penyusutan yang terjadi.
"Sama dengan mobil saja pengecekannya, tapi lebih baik dilakukan pada pagi hari dan posisi motor berdiri di atas standar roda dua. Hal ini berfungi untuk memastikan mesin dalam kondisi sejajar sehingga pengecekan lebih maksimal," ucap Ade.