Plus-Minus Supra GTR buat Turing

Setyo Adi Nugroho - Senin, 6 Juni 2016 | 07:45 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Makassar, Otomania – All New Honda Supra GTR 150 telah berhasil melalui jalanan Kalimantan dan Sulawesi dalam gelaran gran touring Back To Nature Adventure. Sepeda motor bebek sporty ini diciptakan untuk mengakomodir keperluan rider yang menginginkan sepeda motor yang cocok untuk menjelajah.

Setelah bersama sepeda motor selama empat hari dan menempuh jarak 2.000 km  di jalan lintas Sulawesi, Rey dan Rahman, anggota Honda Mega Pro Club Indonesia Chapter Palu dan Makassar yang menjadi rider dalam turing tersebut, punya pendapat mengenai bebek super Honda terbaru ini.

“Awalnya ragu karena ini bebek, biasanya kita pakai motor tipe sport untuk jalan lintas daerah. Ketakutannya adalah kurang tenaga, namun ternyata performanya melebihi ekspektasi,” ucap Rey.

Posisi riding juga cukup nyaman untuk perjalanan jauh meski konsep motor ini sporty. Hanya butuh penyesuaian awal .

“Awalan butuh penyesuaian untuk mencari posisi riding yang pas. Ternyata motor bebek sport ini bisa juga buat turing jarak jauh,” ucap Rahman.

Kedua rider ini banyak mengapresiasi mesin 150 cc dan suspensi yang digunakan pada Supra GTR 150. Menurut mereka motor ini cocok untuk jalanan Sulawesi yang memiliki kontur dan jenis jalan yang beragam.

Untuk masukan, kedua rider yang sudah menjelajah Sulawesi dengan motor Mega Pro mereka ini menginginkan kapasitas tangki bahan bakar yang lebih besar. Selain itu perlu ada penyesuaian dengan lampu yang menggunakan teknologi LED headlight untuk perjalanan luar kota.

“Untuk menjadi motor turing, ada baiknya tangki bahan bakar ditambah, minimal 6 liter. Kegiatan turing di Sulawesi butuh bahan bakar lebih banyak karena jarang pom bensin,” ucap Rey.

“Soal lampu depan LED memang butuh penyesuaian lebih lama. Sarannya lebih bagus pakai bohlam lampu konvensional karena pantulan dari depan dengan kendaraan lain tidak menyilaukan dan untuk melihat genangan air lebih jelas,” tambah Rahman.