Jakarta, Otomania - Fenomena harga mobil bekas (mobkas) yang melambung tinggi di jelang bulan Ramadhan turut dirasakan beberapa pedagang mobkas lainnya. Situasi seperti ini sudah umum tiap tahun, tapi kondisi saat ini dirasa makin tidak terkontrol sejak banyaknya situs penjualan mobil secara online.
Teddy pemilik diler mobkas Teddy Jaya Motor di MGK mengatakan bahwa naiknya harga jual mobil dari pengguna menjelang Ramadhan saat ini memang cukup tinggi karena dipengaruhi beberapa faktor.
"Naiknya harga mobkas dari end user saat-saat menjelang puasa memang sudah jadi tradisi tahunan, mereka menggangap saat bulan puasa itu harga mobil bekasnya bisa dijual tinggi. Tapi yang paling signifikan lagi karena dampak adanya situs-situs online yang meyediakan lapak berjualan untuk end user," ucap Teddy kepada Otomania, Kamis (2/6/2016).
Menurutnya, dengan makin banyak situ jual-beli online di Indonesia cukup mengganggu pasaran mobil bekas. Kebanyakan masyarakat yang menjual mobil secara online asal menaruh harga tanpa menyesuaikan pasarannya.
"Sedikit merusak pasar, karena end user yang menjual mobil secara online main pasang harga tinggi tanpa lihat harga pasarannya. Dampaknya, sangat mempengaruhi ke pedagang mobkas, karena masyarakat menilai sama saja harga online dan di diler mobkas," papar Tedy.
Kondisi ini juga dirasakan oleh Budiyanto pengusaha dan pemilik diler mobkas Anugrah Mobilindo Perkasa, menurutnya salah satu alasan masyarakat atau end user menjual mobkasnya dengan harga tinggi karena adanya faktor kebutuhan jelang hari raya.
"Kali ini memamg lebih tinggi, tapi tidak perlu disebutkan kenaikanya. Faktor penyebabnya cukup banyak, mungkin karena si penjual sedang butuh uang untuk membeli kendaraan baru atau pulang kampung, atau bisa juga karena kebutuhan anak sekolah kan ini sedang musim ajaran baru juga," ucap Budiyanto kepada Otomania di waktu yang sama.