Mekanik Curang, Bukan Berarti Tidak Diawasi

Donny Apriliananda - Kamis, 2 Juni 2016 | 15:58 WIB

(Donny Apriliananda - )

Jakarta, Otomania – Munculnya pengakuan mantan mekanik bengkel resmi yang menyatakan bahwa banyak mekanik culas yang ambil kesempatan cari untung memang cukup mengkhawatirkan. Namun sebenarnya, agen pemegang merek sudah melakukan pengawasan cukup ketat.

Baca: [Musim Servis, Waspada Oknum Nakal Bengkel Resmi!] dan [Ini Modus Oknum Nakal Bengkel Resmi Kelabui Konsumen]

Iwan Abdurahman, Technical Service Division PT Toyota Astra Motor (TAM) mengatakan bahwa sudah seharusnya ada pengawasan terhadap para mekanik di bengkel resmi. Kendati demikian, pengawasan tidak mungkin dilakukan satu-persatu hingga detail.

”Memang ada kemungkinan seperti itu di bengkel resmi mana pun, tapi tidak akan pernah cukup memelototi satu-persatu. Mekanik selalu ada Group Head, dan dia juga bisa mengawasi. Selama ini model lebih banyak model kepercayaan. Mekanik ambil suku cadang di gudang, ke stall, lalu memasangnya,” kata Iwan, (2/6/2016).

Berbagai hal pun dilakukan untuk meminimalisasi tindak kecurangan mekanik di bengkel resmi. Berikut beberapa langkah yang dilakukan:
1. Mekanik wajib mengumpulkan komponen bekas dan kemasannya, dibungkus plastik, diletakkan di kaki depan penumpang. ”Kalau filter oli bekas langsung dibuang, takut bocor di kabin. Sisa oli pun kami akan kembalikan, meski hanya setengah liter,” kata Iwan.

2. Cek caddy (tool box) dan locker mekanik secara periodik. Iwan mengakui, pengecekan tidak dilakukan setiap hari. Namun, adanya pengecekan ini juga digunakan untuk standarisasi bengkel. Mulai kebersihan dan kerapihan. ”Ada sidak rutin, untuk caddy lebih sering,” ucap Iwan.

3. Pengawasan via CCTV. Meski tak mungkin mengawasi penggantian busi (karena komponen terlalu kecil), namun hal ini cukup ampuh meminimalisasi gerak-gerik mekanik culas.