Jakarta, Otomania – Sudah jadi rahasia umum, mekanik atau ”oknum orang dalam” di bengkel resmi berbagai merek mobil atau sepeda motor di Indonesia, ”suka” ambil keuntungan ganda. Banyak konsumen tanpa disadari tertipu. Niat mendapat kenyamanan, yang didapat sebaliknya.
Kurangnya pengawasan terhadap perilaku mekanik menjadi celah dalam hal ini. Sumber Otomania, mantan mekanik bengkel resmi sebuah merek, mengakui bahwa banyak sekali kecurangan yang dilakukan mekanik dan pegawai bengkel untuk mendapat keuntungan ekstra.
”Sudah biasa. Banyak modus untuk mengelabuhi konsumen. Paling sering dilakukan istilahnya korupsi komponen dan pelumas,” ungkap sumber kepada Otomania, belum lama ini.
Dari hasil mengelabuhi konsumen, mekanik tak jarang mendapat banyak barang untuk dijual kembali secara pribadi. Misalnya, sisa pelumas yang tak diisi sepenuhnya untuk jatah mesin. Atau, komponen baru yang sudah diambil di gudang komponen, namun tetap dipasang barang lama ke mobil konsumen.
Menurut sumber, para oknum ini semakin leluasa karena pengawasan minim. Konsumen di bengkel resmi cuma bisa pasrah menunggu di ruang tunggu tanpa detail mengawasi. Ada CCTV, atau bisa dilihat dari kaca, namun konsumen tak bisa detail mengetahui apa saja yang dilakukan mekanik.
”Biasanya kan orang yang servis duduk di ruang AC, nyaman, ada makanan dan minuman. Beda dengan bengkel biasa, konsumen bisa bicara dengan mekanik, konsultasi bebas, dan melihat suku cadang yang diganti,” kata sumber.
Di musim servis jelang Lebaran seperti ini, perputaran komponen bekas dan baru semakin banyak. Inilah yang menurut sumber Otomania sebagai kesempatan emas untuk meraup keuntungan semakin banyak. Konsumen pun harus waspada.
"Hampir semua merek sama. Saya setelah buka bengkel sendiri, masih sangat sering ditawari banyak komponen copotan dan oli kemasan yang baru. Semua hasil dari mengelabuhi konsumen," ucap sumber.
Otomania akan menjabarkan berbagai modus para oknum orang dalam bengkel resmi ini dalam artikel lain.