Monaco, Otomania — Rio Haryanto finis di urutan ke-15 pada GP Monaco di Sirkuit Monte Carlo, Minggu (29/5/2016). Meski demikian, peraihan posisi tersebut tidaklah mudah karena banyak insiden terjadi selama 78 putaran berlangsung.
Rio mengakui bahwa seri keenam di Monaco ini menjadi balap yang cukup menyulitkan. Selain dari lintasan yang basah karena hujan, pemuda berusia 23 tahun ini kembali menemui masalah tekanan temperatur pada bannya.
"Sebuah balap yang sulit, selain kondisi lintasan yang basah, banyaknya aktivitas bendera biru di lintasan membuat saya kesulitan menjaga suhu di ban dan kehilangan waktu lap," ucap Rio dalam siaran resmi yang dikeluarkan Manor Racing, Minggu (29/5/2016).
Lintasan Monte Carlo memang cukup menantang. Selain karena aslinya merupakan jalan umum, di sini juga terkenal dengan lintasan yang memiliki tikungan terlambat di Formula 1 dengan kecepatan hanya 50 kpj , serta tikungan tercepat saat di dalam terowongan.
"Meski cukup berat, tetapi saya mampu menyelesaikannya hingga bendera finis berkibar. Ini merupakan Grand Prix Monaco saya yang pertama kalinya," ucap Rio.
Dave Ryan, Racing Director Manor, mengatakan, meski tetap berada di posisi terakhir, tetapi ia cukup bangga kedua pebalapnya bisa menyelesaikan dengan sempurna.
"Selain dari cuaca yang tidak bersahabat, lintasan di GP Manaco memiliki karakter yang cukup sulit sehingga sangat susah untuk mempertahankan momentum yang baik. Kedua pebalap sudah melakukan pekerjaan dengan baik dan finis di urutan ke-14 serta 15. Hasil itu bukan sesuatu yang buruk dalam ajang perdana mereka di sini. Kami berharap di Kanada nanti kami memiliki peluang yang lebih baik," ucap Ryan.