Salah Kaprah Mengurangi Tekanan Udara Ban Saat Hujan

Setyo Adi Nugroho - Senin, 30 Mei 2016 | 08:01 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Musim penghujan yang masih berlangsung beberapa hari ini membuat kondisi jalan yang dilalui basah dan tergenang air. Bagi beberapa pengendara, kondisi seperti ini dihadapi dengan mengurangi tekanan udara ban agar kendaraan mudah dikendalikan dan tidak tergelincir.

Pendapat ini ditentang keras oleh Akhir Anarkhimurni, Senior Tester PT Gajah Tunggal Tbk, produsen ban mobil dan motor saat ditemui Otomania beberapa waktu lalu. Menurutnya, mengurangi tekanan ban pada saat musim hujan membuat potensi bahaya justru semakin banyak dan merupakan pemahaman yang salah.

“Para pengendara di musim hujan banyak mengurangi tekanan ban karena secara fisik ban jadi lebih lebar dan dianggap mampu menggigit aspal dengan baik. Hal ini justru salah kaprah,” ucap Akhir.

Saat hujan kondisi yang ideal terjadi adalah ban memiliki area kontak dengan aspal atau disebut dengan contact patch. Semakin besar area ini ada saat hujan, semakin aman ban bekerja di kondisi hujan.

Saat tekanan ban sesuai dengan rekomendasi pabrikan artinya tekanan ban menekan air semakin besar dan mampu menyingkirkan air dari atas permukaan aspal. Berbeda saat kekurangan tekanan.

“Jika tekanan dikurangi maka yang terjadi ban kekurangan contact patch saat menembus hujan. Akibatnya ban malah tidak menggigit aspal dan kondisinya membahayakan. Ini sangat tidak disarankan,” ucap Akhir.