Kenali 7 Postur Sebelum Berkendara Motor

Stanly Ravel - Sabtu, 21 Mei 2016 | 15:23 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Kesimbangan saat berkendara sepeda motor sangat dipengaruhi oleh postur tubuh. Letak dan posisi anggota badan yang tidak tepat akan akan menimbulkan risiko yang lebih besar saat terjadi kecelakaan.

I Gusti Agung Budi Dharma selaku instruktur safety riding dari Astra Motor Mataram mengatakan bahwa sebelum berkendara atau saat baru belajar naik motor baiknya orang mengenal tujuh posisi yang baik saat berkendara.

"Ada tujuh postur berkendara yang wajib diperhatikan saat akan berkendara. Semuaanya ini berhubungan dengan apa yang ada di tubuh kita, mulai dari mata, pundak, siku, tangan, pinggul, lutut, dan kaki," ucap Budi sapaan akrabnya kepada Otomania, Kamis (19/5/2016).

Menurutnya, ketujuh bagian tersebut memiliki fungsi masing-masing saat berkendara. Mata berguna untuk melihat, saat berkendara pandangan harus jauh agar jarak pandang lebih luas dan memudahkan dalam mengantisipasi ada ada objek lain yang menggangu.

Ketika berkendara, usahakan pundak jangan tegang tapi harus rileks dan santai. Begitu juga untuk siku, tidak boleh lurus tapi harus menekuk, posisi tanggan harus berada di bagain grip kemudi yang bisa menjangkau seluruh instrumen pengoperasain komponen di motor.

"Pundak, siku dan tanggan menjadi bagian di anggota tubuh kita yang memiliki peran untuk pengendalian motor. Siku harus menekuk saat mengendalikan motor karena saat terjadi benturan akan lebih aman dibandingkan siku tegak," papar Budi.


Posisi duduk yang nyaman berhubungan dengan pinggul, sedangkan untuk bagian lutut harus sejajar dengan led shield atau menjepit ringan lekukan di tangki motor. Untuk bagian kaki fokus ada pada bagian telapak, letakan bagian tengah telapaka kaki pada sandaran kaki, serta ujung jari menghadap ke depan dengan posisi ibu jari ada di atas pedal rem maupun perseneling.

"Pastikan pijakan rem dan perseneling harus lurua atau sejajar dengan kaki, hal ini untuk mengantisipasi ketika terjadi pengereman mendadak, yang memudahkan refleks untuk menginjak rem lebih cepat," kata Bagus.