Jakarta, Otomania – Sudah sebulan ini, PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengorbankan line produksi Yamaha V-Ixion demi memuluskan jalan NMAX. Kendati demikian, permintaan NMAX tak kunjung surut, bahkan cenderung mengular.
Seberapa besar peminat V-Ixion yang beralih ke NMAX, dan sampai kapan ”pengorbanan” ini dijalankan? Asisten GM Pemasaran YIMM Mohammad Masykur mengatakan bahwa pertanyaan inilah yang sampai saat ini sedang dianalisa.
”Kami belum tahu dan belum bisa menjawab, sampai kapan NMAX berada di level ini. Kami sedang menganalisa enam bulan pertama. Orang yang yang beli pertama itu punya visi tersendiri, kalau sudah di atas enam bulan, biasanya lebih ke follower. Stabilnya berapa akan kami pelajari,” kata Masykur di sela Indonesia Technician Grand Prix di kantor pusat YIMM, (19/5/2016).
Satu hal yang bikin YIMM penasaran dan akan dianalisa lebih lanjut adalah data penjualan V-Ixion saja sebelum ada NMAX, lalu dibandingkan dengan total penjualan NMAX, V-Ixion, Xabre, dan model lain. Karena menurut Masykur, kecenderungannya peminat model lain beralih ke NMAX.
”Kami akan lihat juga, secara total turun atau tidak. Tapi mestinya, secara logika, trennya naik, apalagi ditambah Xabre,” ucap Masykur.
Saat ini, produksi NMAX sudah melebihi 20.000 unit per bulan, naik dari sebelumnya 15.000-an unit. Sementara V-Ixion jadi korban, dikurangi produksinya menjadi kurang dari 10.000 unit. Padahal, sebelum muncul NMAX, sport injeksi pertama itu bisa lebih dari 20.000 unit produksinya sebulan.
NMAX sendiri saat ini juga tercatat masih inden, meski tak sampai hitungan bulan. Warna-warna tertentu bisa jadi menunggu lebih lama. Sementara V-Ixion yang produksinya sudah dikurangi, dilaporkan tak terjadi lonjakan atau inden. Artinya, stok masih aman di diler.