Ban Ramah Lingkungan Jarang Dilirik Biker

Setyo Adi Nugroho - Jumat, 20 Mei 2016 | 09:31 WIB

(Setyo Adi Nugroho - )

Jakarta, Otomania – Saat ini jenis ban ramah lingkungan banyak ditawarkan produsen ban kepada konsumen. Keunggulan seperti bahan yang terbuat dari bahan ramah lingkungan serta desain hambatan gulir rendah ditawarkan kepada konsumen.

Salah satunya PT Gajah Tunggal Tbk, pemegang mereka ban sepeda motor IRC yang memiliki ban ramah lingkungan pada model IRC Enviro. Ban ini diperkenalkan pada tahun 2015 lalu sebagai pilihan ban ramah lingkungan bagi pemilik sepeda motor.

Namun ternyata sambutan pasar terhadap ban sepeda motor ramah lingkungan tidak sebaik sambutan ban ramah lingkungan untuk kendaraan roda empat.

“Ban ramah lingkungan untuk sepeda motor seperti IRC Enviro, belum terlalu bagus dari sisi penjualan. Ternyata perilaku tanggapan konsumen berbeda dengan roda empat,” ucap Arijanto Notorahardjo, General Marketing & Sales Retail PT Gajah Tunggal Tbk saat ditemui Otomania, Kamis (19/52016).

Penggunaan ban sepeda motor ramah lingkungan saat digunakan dengan jarak tempuh yang tidak terlalu jauh dirasa kurang berdampak. Berbeda dengan ban roda empat dimana teknologi hambatan gulir rendah memiliki dampak yang besar untuk penghematan bahan bakar.

Konsumen roda dua masih lebih mementingkan desain ban untuk tujuan penampilan. Teknologi ramah lingkungan masih belum menjadi prioritas pilihan ban sepeda motor mereka.

“Pada sepeda motor yang relatif dimiliki kaum muda, pemilihan bukan pada teknologi ramah lingkungan. Konsumen sepeda motor masih menilai ban dari desain kembangannya dengan memilih yang lebih stylish dan modern,” ungkap Arijanto.

IRC Enviro merupakan ban sepeda motor ramah lingkungan yang pertama kali dibuat di Indonesia. Dibekali dengan teknologi Low Rolling Resistance dan Non Aromatic Oil (NAO). Low Rolling Resistance atau hambatan gulir yang rendah mampu mengurangi beban mesin, sehingga bahan bakar yang dikonsumsi akan berkurang. Sedangkan teknologi NAO yang bersifat Non-Carcinogenic tidak membahayakan kesehatan manusia dan lingkungan.