Jakarta, Otomania - Langkah mudah saat bosan melihat tampilan mobil standar adalah dengan mengganti pelek. Selain bisa lebih terlihat signifikan perubahanya, pemilik mobil pun bisa sesuka hati memilih karakter model pelek yang akan digunakan.
"Biasanya sebagian orang melakukan modifikasi untuk mobil diawali dengan mengganti pelek. Tapi meski jenis pelek aftermarket yang ditawarkan kini cukup banyak dan beragam, jangan asal sembarangan memilih, yang paling utama adalah menyesuaikan peruntukan mobil dan karakternya," ucap Fendy dari gerai pelek Stance Motor Sport saat dihubungi Otomania, Senin (16/5/2016).
Sebelum memutuskan untuk membeli dan memasang pelek aftermarket, Fendy menyarankan pemilik mobil meyesuaikan karakter mobilnya. Penyesuaian ini penting agar bisa selaras dengan tampilan mobil, artinya alur modifikasi lebih terkonsep.
Contoh untuk mobil city car, umumnya dimensi pelek standar yang digunakan adalah ring 14. Tapi saat akan mengubah tampilannya ke arah sport atau elegan hal yang harus dilakukan adalah menaikan dimensi ukuran pelek.
"Kalau masih untuk harian paling aman naik dua tingkat dari standar, tapi selain ukuran lingkar pelek, lebar dan offset juga wajib diwaspadai. Jangan sampai terlalu lebar karena bisa menggangu radius putar mobil, paling aman sesuaikan dari rongga spakbor untuk mengukurnya," ucap Fendy.
Untuk mengukur offset mudahnya dengan sejajarkan bibir fender. Tapi hal yang harus diingat adalah masalah angka, semakin besar angka offset-nya maka pelek akan semakin ke dalam, dan sebaliknya.
"Toleransi untuk offset di mobil standar sama saja dengan ukuran pelek, dua poin. Usahkan jangan lebih dan jangan kurang. Bila kurang artinya angka semakin kecil membuat pelek bisa keluar dari bibir fender, sedangkan bila terlalu besar membuat pelek semakin ke dalam dan bisa bergesakan dengan spakbor dalam," papar Fendy.