Jakarta, Otomania — Mengalami kebocoran ban secara tiba-tiba memang menjengkelkan, apalagi saat akan memulai aktivitas. Perlu diketahui, tekanan udara pada ban tidak stabil. Artinya, udara bisa berkurang seiring penggunaan kendaraan dalam jangka waktu tertentu.
"Kondisi tekanan udara bisa berkurang, bahkan untuk kendaraan yang tidak pernah dipakai sekali pun juga bisa membuat ban kempis. Biasanya dalam satu bulan tekanan udara pada ban berkurang 1 sampai 1,5 psi. Karena itu, ban butuh perhatian, minimal cek kondisi tekanan per dua minggu," ucap Dany, karyawan Planet Ban Pasar Minggu, kepada Otomania, Senin (9/5/2016).
Berkurangnya udara pada ban tiap bulan, menurut Dany, sudah menjadi hal yang alami. Namun, di luar dari hal tersebut, ada sebab lain yang membuat ban sehat tiba-tiba kempis atau kurang udara.
Faktor utama akibat kurangnya perawatan pada sistem roda, yang juga melibatkan pelek. Kondisi pelek yang sudah tidak rata, terutama di bagian bibir atau akrab dikenal "peyang", membuat adanya celah. Kondisi ini memungkinkan menjadi pintu keluar untuk angin.
Selain dari pelek, kondisi pentil yang tidak terawat juga bisa memancing berkurangnya tekanan angin pada ban. Pentil menjadi pintu utama untuk keluar dan masuknya udara. Bila kondisinya sudah berkarat dan tanpa penutup akan membuat debu masuk yang menghambat jalur per di dalam sehingga menimbulkan rongga udara keluar.
"Meski secara kondisi bannya masih baik, tapi bila pentilnya tidak terawat serta peleknya sudah tidak proporsional akan membuat pengurangan udara terjadi. Meski efeknya tidak langsung atau perlahan, tapi pasti membuat ban kempis," papar Dany.