Jakarta, Otomania – Buat Anda yang sensitif dengan suara mesin, permasalahan ini kerap muncul, terutama pemilik mobil yang berusia di atas 5 tahun. Mesin mobil yang berbahan bakar bensin tiba-tiba bersuara cukup kasar, terutama pagi hari. Mendekati suara mobil diesel lebih tepatnya.
Inilah tanda-tanda Anda harus membawa ke bengkel. Perubahan suara adalah gejala awal adanya komponen yang harus diperbaiki atau diganti.
”Ini seperti alarm kalau ada masalah pada mobil. Kalau lama dibiarkan, dipastikan ada komponen yang rusak. Harus dicek di beberapa bagian, karena mungkin sudah termakan usia,” ucap Rusdi Sopiandi, pemilik bengkel Fendryss, di kawasan Pondok Kelapa, Jakarta Timur, (11/5/2016).
Berikut beberapa komponen dan hal yang patut dicurigai sebagai sumber bunyi:
1. Kurangnya oli mesin. Ketika mesin dinyalakan pagi hari, oli tidak melumasi semua komponen di dalam mesin. Ini menyebabkan Hidraulic Last Adjuster tidak mendapatkan asupan oli yang cukup.
2. Komponen water pump, bearing AC, dan bearing-bearing alternator. Jika ada masalah pada komponen ini, kemungkinan menimbulkan bunyi-bunyian kasar.
3. Tekanan tensioner ke timing belt tidak kencang. Saat kendor, bagian ini berpotensi menimbulkan bunyi yang cukup mengganggu.
4. Fan belt yang getas, pecah-pecah, atau kendor. Biasanya komponen ini terdiri dari dua hingga tiga ”sabuk”, bergantung merek dan jenis mobil.
5. Karena pernah kekurangan oli, suara-suara dari gesekan metal pada mesin bisa menjadi penyebab timbulnya suara. Misalnya connecting rod, piston, atau bahkan setang piston.
Langkah paling gampang untuk mencegah, rajinlah melakukan pengecekan berkala untuk mendeteksi usia komponen. Penggantian oli secara rutin juga meminimalisir dampak yang terjadi pada mesin, termasuk munculnya bunyi-bunyian.