Salah Kaprah Soal Oli Mobil untuk Motor

Stanly Ravel - Rabu, 11 Mei 2016 | 08:29 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Kasus salah kaprah soal penggunaan oli mesin mobil untuk sepeda motor masih banyak terjadi.Tidak sedikit biker yang memilih pelumas untuk mobil pada sepeda motor kesayangannya.

M Abidin, GM After Sales dan Motorsport Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM), mengatakan sampai saat ini kasus penggunaan oli mobil untuk motor masih sering terjadi. Bahkan, di Jakarta, di mana level pendidikan konsumen sudah baik, juga masih banyak yang salah kaprah.

"Masih banyak biker di Jakarta yang menggunakan oli mobil untuk motor, kalau ditanya bisa atau tidak, jawabannya bisa saja, tapi efeknya sangat merugikan," ujar Abidin kepada Otomania, Senin Senin (9/5/2016).

Perlu diketahui, sebagian besar mobil berkopling kering alias tidak terendam dengan pelumas di blok mesin karena terpisah seperti motor matik. Sedangkan motor di Indonesia rata-rata menganut kopling basah, jadi bila oli mobil seperti ini yang digunakan pada motor bertransmisi manual bisa membuat kopling selip.

"Untuk mobil semakin licin pelumasnya maka semakin baik manfaatnya, sedangkan untuk motor justru sebaliknya. Oli yang memiliki tingkat kelicinan tinggi akan membuat kopling sepeda motor selip karena terendam dengan aditif yang licin, efeknya membuat tenaga mesin tidak tersalurkan dengan baik," kata Abidin.


Menurutnya kejadian ini menjadi bukti bahwa masih minimnya edukasi mengenai oli. Secara fungsi dan kerja mesin kadar aditif oli motor dan mobil juga berbeda, jadi Abidin menyarankan baiknya untuk sepeda motor bertransmisi menggunakan oli yang memang dirancang untuk motor bukan untuk mobil.

"Rata-rata mereka menggangap oli mobil punya kualitas yang baik karena dari segi harga yang lebih mahal. Jadi kalau mobilnya pakai oli tersebut maka motornya juga dikasih oli itu," ucap Abidin.