Jakarta, Otomania - Oli mesin terbuat dari campuran mineral dan beberapa zat sintetis yang diracik melalui proses kimia. Banyak anggapan yang mengatakan bila oli sudah lamasudah tidak efektif lagi untuk digunakan, kerap disebuat basi atau kadarluarsa.
Apa betul cairan pelumas mesin ini bisa basi?
Guna menjawab pertanyaan ini, Technical Service Engineer Motul for Indonesia Salam Isadat, menjelaskan duduk permasalahannya. Salam mengatakan, bahwa pada dasarnya masa tenggang atau kadaluarsa pada oli bukan karena waktu tapi akibat faktor eksternal.
"Oli tidak memiliki masa waktu, alias tahan lama. Tapi oli bisa rusak bila penyimpanannya tidak benar," ucap Salam saat dihubungi Otomania, Selasa (10/5/2016).
Rusaknya oli dipengaruhi oleh beberapa faktor ekternal. Mulai dari udara yang masuh ke botol atau kemasan, suhu panas, dan air.
Menurutnya, bila salah satu dari unsur tersebut masuk maka kualitas oli akan turun bahkan bisa rusak sehingga kinerjanya tidak lagi maksimal. Contoh, menyimpan oli pada tempat yang langsung kena sinar matahari atau penutup oli tidak rapat yang membuat udara bisa masuk.
"Menyimpan oli baiknya dalam kondisi tertutup rapat dan diletakan ditempat yang sejuk jauh dari debu dan sinar matahari agar kandungan zat tetap terjaga. Saat akan digunakan nanti, tinggal dikocok agar mineral dan sintetiknya kembali tercampur," kata Salam.