Samarinda, Otomania – Hobi off-road bisa jadi hobi yang menyenangkan sekaligus menantang. Alam yang hendak dilewati memberikan beragam rintangan yang terkadang tidak diduga. Untuk dapat melewati medan jalan seperti itu dibutuhkan penguasaan dan pengenalan kendaraan yang digunakan.
Hal ini diungkapkan Frans Tanujaya, off-roader sepeda motor senior yang menjadi pembicara pada acara Unity Pitstop, Sabtu (7/5/2016) di Stadion Madya Sempaja Samarinda.
“Modal awal jelas pengendara harus mengenali dan menguasai kendaraan yang digunakan sebelum main tanah. Setelah ini dikuasai benar oleh pengendara keinginan melewati rute off-road bisa dimulai,” ujar Frans.
Pertama yang harus dikenali pengendara adalah karateristik kendaraan yang digunakan. Misal menggunakan mesin 2 tak atau 4 tak. Masing-masing mesin memiliki ciri khas sendiri-sendiri seperti tenaga, torsi, perawatan, hingga yang masalah yang mungkin timbul dari mesin tersebut saat digunakan.
Langkah kedua, pastikan bahwa pengendara sudah menguasai semua perangkat dalam kendaraan. Perangkat tersebut seperti tuas rem depan dan belakang, tombol lampu, gas, kopling dan tuas lain dalam kendaraan.
Ketiga, pengendara sudah melatih diri untuk mengoperasikan tombol-tombol tersebut tanpa harus melihat. Ini karena pada saat kegiatan offroad pengendara tidak memiliki kesempatan untuk melihat terutama saat kecepatan tinggi dan kondisi darurat.
Keempat, gunakan kendaraan yang didesain untuk mampu melewati rintangan yang ditemui selama perjalanan. Motor yang digunakan sudah disesuaikan dengan rute yang akan dihadapi nantinya. Bisa menggunakan motor non offroad namun sudah dengan ubahan yang disesuaikan dengan rute yang akan dihadapi.
Kelima, gunakan ban khusus untuk permukaan tanah. Ini digunakan untuk mempermudah sepeda motor mendapatkan traksi saat melewati rute offroad.
Keenam, persiapkan komponen pencahayaan yakni lampu depan yang cukup terang jika digunakan pada malam hari. Terkadang perencanaan waktu tidak berjalan sebagaimana mestinya dan pengendara harus melewati rute off-road hingga malam hari.
Ketujuh, yang tidak kalah penting, membawa perlengkapan standar dari sepeda motor yang digunakan seperti kunci-kunci perkakas dan suku cadang yang sekiranya dapat rusak di tengah perjalanan.