Jakarta, Otomania – Gigi perseneling seret atau susah dipindah saat dibutuhkan kerap bikin jengkel. Biasanya, ini sering terjadi pada sepeda motor sport. Bisa dipindah kalau dibarengi dengan memaju-mundurkan motor, tapi diikuti dengan suara yang agak kasar. Ada masalah? Pasti!
Sobari, mekanik bengkel Armi Jaya di Jl RS Soekanto, Jakarta Timur, kepada Otomania, belum lama ini, mengatakan bahwa hal tersebut bisa membahayakan jika kondisi motor sedang berjalan. ”Mengeceknya diurut, ada beberapa tahap,” katanya.
Berikut tahapan pengecekan yang harus dilakukan:
1. Setel jarak renggang tuas perseneling (mur-baut). Bila jarak terlalu rapat, perpindahan gigi lebih nyaman, namun akan berpengaruh ke akselerasi yang lebih lamban. Sebaliknya, terlalu renggang bikin pindah gigi susah. Jika kerenggangan kampas belum maksimal, tapi tangkai pemindah gigi sudah menggeser posisi gigi, akan timbul entakan. Cari jarak yang ideal, antara 3-4 mm.
2. Cek arm pendorong kopling. Jika bola penekan arm otomatis dan alurnya sudah mulai rusak, biasanya persneling susah dipindahkan meski mur-baut pengaturan kerenggangan sudah disetel.
3. Pelat kopling. Kalau kedua hal tersebut tidak ada masalah, cek kelengkungan pelat kopling, apakah sudah melengkung atau masih normal. Jika ini terjadi, posisi kerenggangan kampas kopling tidak maksimal. Alhasil, girboks yang masih berputar akan mempersulit tangkai pemindah menggeser drum pemindah gigi.
Untuk mengetahui kalau pelat sudah melengkung, bisa dilihat tekanan balik kampas dengan pelat yang di rumah kopling. Cara lain, kampas bisa diletakkan di atas kaca. Ganti jika sudah tampak melengkung.