Jakarta, Otomania – Toyota di Indonesia memutuskan untuk lebih konsentrasi memasarkan produk-produk di segmen MPV. Padahal, banyak merek yang mulai konsentrasi ”main” SUV/ crossover. Kemunculan Sienta semakin memperkuat arah dan tujuan PT Toyota Astra Motor (TAM).
Disinggung soal Toyota yang ”MPV minded” ketimbang merek lain yang mulai menggemborkan model SUV, Kepala Divisi Pemasaran TAM Anton Jimmi Suwandy mengatakan bahwa ini masalah pilihan dan kesiapan. Menelurkan model baru termasuk SUV butuh waktu.
”Kembali lagi ke masalah kesiapan kami introduce. Kalau terlalu banyak (model) di waktu bersamaan, kami harus memperhatikan diler, infrastruktur, dan pabrik. Pilihan kami saat ini memang Sienta, masih MPV,” ucap Jimmi dalam sebuah kesempatan di Jakarta, (25/4/2016).
Optimis
Jimmi sangat optimistis, bahwa peningkatan segmen SUV tak bisa menandingi MPV. ”Jujur, bagaimanapun MPV masih paling tinggi (penjualannya). Kalau dikatakan SUV naik banyak, coba dipisah, SUV yang mana? Apakah 7-seater atau tidak. Semua akan kembali ke kebutuhan,” kata Jimmi.
Ditambahkannya, konsumen tidak banyak yang tahu dan tidak peduli, apakah mobil yang akan dibeli masuk di ranah MPV, SUV, atau crossover. ”Paling penting harganya oke, model bagus, mereka akan beli. Segmentasi ini kan yang men-create kita, Gaikindo. Konsumen lihat rentang harga dan kebutuhannya,” imbuh Jimmi.
Buat Toyota, kuncinya adalah 7-seater. Soal model MPV atau SUV adalah masalah selera dan kebutuhan konsumen. Saat ini, jika ditanya soal SUV pun, Toyota masih sangat kuat pada model Fortuner, dan pembaruan yang diterima New Rush.