Jakarta, Otomania – Usia Toyota Rush yang memasuki satu dekade belum membuat PT Toyota Astra Motor (TAM) tergerak melakukan full model change. Sejak pertama kali diluncurkan pada 2006, low SUV yang kerap disebut medium SUV itu masih tampak serupa dengan model pertama kali meluncur.
Usang? Ternyata buat Toyota di Indonesia tidak demikian. Anton Jimmy, Kepala Divisi Pemasaran TAM menyatakan bahwa usia Rush dengan tampang seperti ini masih akan terus dijual. Dirinya pun tak bisa memastikan, sampai kapan Rush masih akan bertahan dengan tampang yang sama.
”Ini soal strategi. Kami sudah cek ke konsumen, survei, bahwa banyak yang suka model boxy dan klasik seperti Rush ini. Di sisi lain, ada juga yang suka crossover. Kami akan pelajari mana yang optimal,” kata Anton dalam acara media gathering The Ultimate Adrenaline Rush di Ancol, Jakarta, (25/4/2016).
Dia juga menambahkan, kuncinya saat ini adalah mobil dengan konfigurasi 7-penumpang. Terbukti, dari varian Rush yang saat ini dijual, tipe dengan bangku tiga baris mendominasi 80 persen penjualan. Sisanya adalah tipe G yang mengakomodasi lima penumpang.
”Kalau orang ditanya, pasti banyak yang tidak tahu, apa itu SUV, MPV, dan lainnya. Paling penting bujetnya masuk, 7-penumpang, lalu orang tinggal pilih model di range bujet yang mereka siapkan. Walau SUV, oran Indonesia tetap mengincar versi tujuh penumpang,” ucap Anton.
Toyota Indonesia juga masih mengekspor Rush ke beberapa negara. Volumenya tidak sebesar Innova atau Fortuner, namun cukup signifikan, terutama pasar Malaysia.