Empat Langkah Redam Emosi di Jalan Raya

Stanly Ravel - Jumat, 22 April 2016 | 08:13 WIB

(Stanly Ravel - )

Jakarta, Otomania - Berkendara sepeda motor di kota besar berbeda dengan berkendara di desa atau daerah kecil lainnya. Dengan banyaknya volume kendaraan, otomatis sering memicu terjadinya gesekan antar pengendara lain yang secara psikologi bisa mempengaruhi emosi.

Emosi dalam berkendara bisa menghasilkan sesuatu yang negatif, baik benturan fisik atau bahkan menyebabkan pola berkendara jadi agresif yang menggundang bahaya. Oleh karena itu para pengendara motor selain memiliki bekal safety riding, juga wajib memiliki bekal lain salah satunya seperti kesabaran.

"Di jalan raya banyak predator yang bisa membuat celaka, salah satunya faktor emosi. Khusus bagi biker jangan mudah terpancing, untuk mengatasinya ada ada empat hal yang bisa diterapkan, yakni berfikir positif, tenang, memperioritaskan keselamatan, dan mendoakan kebaikan," uja Edo Rusyanto dari Jarak Aman (Jaringan Aksi Keselamatan Nasional) kepada Otomania di Jakarta, Kamis (21/4/2016).

Fungsi berfikir positif bisa digunakan untuk meredam emosi ketika berkendara, langkah ini cukup penting karena dengan begitu otak bisa berpikir secara logis. Sedangkan sikap bertindak tenang bisa dianalogikan dengan tidak cepat terpancing, misalnya dengan meredakan pikiran, menarik nafas panjang.

"Bagi pengendara yang beragam muslim caranya cukup mudah, bisa dengan istighfar. Dengan melakukan istighfar dijamin bisa mengurangi emosi dan menjernikan pikiran sehingga menimbulkan sikap positif," ucapnya.


Memperioritaskan keselamatan harus dilihat dari dua sisi, untuk diri sendiri dan juga untuk orang lain sesama pengguna. Contohnya dengan mementingkan hak pengguna jalan lain, tidak menggangu keselamatan pengendara lain. Sedangkan hal yang keempat dengan mendokan kebaikan maka bisa merangsang hal positif.

"Agar lebih mudah, yang wajib diingat adalah ada keluarga yang menunggu kita di rumah. Saat ada pengendara lain yang semena-mena kita doakan akan berubah, atau saat kita menegur orang lain karena cara berkendara salah tapi kita malah di maki, tetap kita doakan yang baik. Posiitifnya kita tidak rugi dengan mendoakan kebaikan, justru kita malah dapat pahala dan dapat ketenangan saat berkendara," papar Edo.