Jakarta, Otomania – Lembaga pembiayaan dan bank berlomba memberikan paket paling fit buat orang-orang yang ingin beli mobil. Cukup menarik ketika ada tawaran cicilan ringan, DP murah, dan jangka waktu pinjaman ”di atas rata-rata”, bahkan bisa sampai 8 tahun!
Ini adalah pilihan, dan ternyata ada juga yang memanfaatkannya. Niko Kurniawan, Deputy Director-Head of Retail Car Financing Adira Finance, di Jakarta, awal bulan ini, mengatakan bahwa tenor kredit di atas lima tahun sudah banyak diterapkan, tetapi tetap masyarakat paling banyak memilih 4-5 tahun.
Alasannya jelas, konsumen berpikir kalau mengambil tenor di atas lima tahun, bunga secara akumulasi lebih besar. ”Enam tahun misalnya, ada yang anggap kelamaan. Cicilannya sudah lunas, tetapi mobilnya sudah banyak yang rusak,” kata Niko, seperti dikutip KompasOtomotif, (1/4/2016).
Di satu sisi, lembaga pembiayaan cukup membantu konsumen dengan adanya tenor yang panjang. Kendati demikian, konsumen pun harus menerima konsekuensi, yaitu bunga yang lebih tinggi. Tenor pendek sangat cocok untuk konsumen yang mengajukan aplikasi dengan DP besar.
Berikut kelebihan dan kekurangan kredit dengan tenor panjang atau pendek:
Tenor panjang
Kreditur memiliki waktu pelunasan yang cukup panjang. DP yang dibayarkan biasanya lebih kecil. Misalnya, Rp 8 juta saja sudah bawa pulang mobil. Salah satu alasan konsumen memilih tenor panjang adalah karena angsuran bulanan yang lebih ringan.
Pastikan Anda bukan orang yang mudah bosan. Jika tiba-tiba ingin ganti mobil saat sudah lima tahun, padahal kredit sampai 8 tahun, artinya Anda akan melakukan pelunasan sebelum waktunya dan dikenai penalti.
Efek negatif lainnya, usia mobil sudah cukup tua saat menginjak 5 tahun. Biasanya, banyak komponen yang harus diganti. Namun, Anda belum juga menggenggam BPKB! Depresiasi atau penurunan harga mobil pun sudah jauh di bawah ekspektasi.
Tenor pendek
Kelebihan kredit dengan tenor waktu pendek, misalnya 1 atau 2 tahun, adalah tanggungan utang lebih cepat terbayar. Biasanya, bunga akan lebih rendah. Antara tenor 3 tahun dengan 6 tahun misalnya, bisa beda hampir 2 persen!
Begitu juga dengan bunga asuransi yang diberikan, jika biaya asuransi dimasukkan ke utang pokok. Terhitung lebih rendah karena jumlah bunga asuransi sama dengan hutang pokok. Lebih murah.
Sayangnya, dengan tenor pendek, Anda mendapatkan cicilan dengan jumlah dana yang lebih besar untuk mengejar pelunasan yang lebih cepat. Tetapi, ini tentu sudah atas pemikiran bahwa Anda mampu memenuhi cicilan tersebut.