Jakarta, Otomania – Setelah mengindikasikan bahwa pembatasan jalan sistem 3 in 1 bakal dilanjutkan setelah uji coba di Jakarta, 5-8 April 2016, Polisi sebagai penegak hukum di jalan raya juga menolak usulan pembatasan sistem pelat nomor ganjil-genap.
Hal ini ditegaskan Kakorlantas Polri Irjen Pol Condro Kirono dalam pembukaan Indonesia International Motor Show (IIMS) 2016 di JI Expo, Kemayoran, Jakarta Pusat, (7/4/2016). ”Ganjil-genap? Itu apa lagi, saya tidak setuju,” kata Condro.
Dirinya mengatakan bahwa di seluruh dunia, tidak ada negara yang sukses menerapkan sistem pembatasan ganjil-genap. Bisa diterapkan, namun untuk kondisi yang sifatnya tidak permanen, seperti sedang ada Olimpiade atau kegiatan khusus lainnya.
”(Pembatasan ganjil-genap) nanti malah menambah pelanggaran, misalnya pemalsuan pelat nomor dan sebagainya. Jadi tidak ada sukses ganjil-genap di dunia. Polri tidak setuju,” ucap Condro.
Opsi terakhir, lanjutnya, masih berharap berlakunya sistem pembatasan menggunakan jalan berbayar atau Electronic Road Pricing (ERP). Kapan itu? Condro tidak mau menjawabnya, karena dia beralasan bahwa soal ini bukanlah ranah kepolisian.
Sebelumnya, Pemprov DKI Jakarta melalui Kepala Dinas Perhubungan dan Transportasi Andri Yansyah sudah menyatakan soal kemungkinan diterapkannya opsi lain, yakni menggunakan sistem nomor polisi ganjil-genap. Namun sistem ini juga ditolak oleh pengamat transportasi yang menganggapnya tidak efektif.