Sentul, Otomania – Mio Z ditakdirkan lahir sebagai penyempurna performa Mio M3. Huruf ”Z” yang cukup sakral buat Yamaha harus menyodorkan perbedaan performa yang cukup signifikan, dan itu didapat dari ukuran ban lebih lebar, atau bisa dibilang paling lebar di antara skutik lain.
Presiden Direktur PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) Minoru Morimoto berkali-kali mengangkat jempol usai meliuk-liuk dengan Mio Z. Mantan pebalap itu ”ngegas” beberapa lap di Sentul Karting International Circuit, belum lama ini, usai peluncuran di tempat yang sama.
”Coba ini, Anda akan sangat nyaman untuk menikung. Dimensinya yang kecil bukan berarti tidak bisa berbelok ekstrem,” kata Morimoto San setengah mengiming-imingi Otomania untuk segera merasakan performa Mio Z.
Tapi sebelum dijajal, mari kita bandingkan dulu ukuran kaki-kaki yang katanya lebih besar itu. Mio M3 pakai pelek depan 1,40 X 14 dengan ban 70/90-14, lalu belakang 1,60 X 14 dengan ban 80/90-14.
Sementara Mio Z, pelek depan berukuran 1,60 X 14 dengan ban 80/80-14, serta di belakang pelek 2,50 X 14 dengan ban 100/70-14.
Cukup jauh bedanya, dan ini yang diumpamakan Miromoto San sebagai cheetah dan macam. ”Mio M3 itu ibarat cheetah di jalanan yang lincah. Tapi Mio Z adalah singa yang tak hanya lincah, tetapi juga punya kelebihan lain,” kata Mrimoto.
Rebah
Saatnya Otomania menjajalnya, feeling duduk di atasnya tak perlu banyak dibahas, karena sama persis dengan Mio M3. Sekadar mengingatkan bahwa tinggi jok yang cuma 750 mm membuat kaki sangat mudah menginjak tanah.
Perlu ditekankan di sini adalah pengetesan kestabilan. Sirkuit ”Sentul kecil” layak dijadikan area eksplorasi karena punya banyak tikungan. Otomania merasa lebih percaya diri saat menikung dengan sedikit ”merebahkan diri”.
Dalam praktik sehari-hari, gaya berkendara sampai ”rebah” memang bakal jarang dialami. Namun kestabilan untuk menikung bisa menjadi modal berharga, terutama saat melaju di kecepatan tinggi. Ban besar juga akan semakin membuat motor terasa mantap saat bermanuver.
Meski ban lebih gambot, performa mesin tak berkurang signifikan. Tarikan awal dan trek lurus cukup oke, meski lebih asyik diajak ngegas di putaran menengah. Mesin 125 cc Blue Core dengan tenaga maksimal 9,38 dk dan torsi 9,6 Nm masih bisa dipacu di trek lurus Sentul kecil 70 kpj.