Jakarta, Otomania – Pengendara sepeda motor adalah kelompok yang paling banyak terlibat dalam kecelakaan di jalan raya. Pada 2015, sepeda motor menjadi penyumbang tertinggi angka kecelakaan yakni sebanyak 56 persen atau 5.036 kejadian dari total 9.002 kejadian kecelakaan.
Jusri Pulubuhu, Instruktur Kepala dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), saat menjadi pembicara pada acara Kumpul Komunitas Otomania (KKO), Sabtu (2/4/2016) mengungkapkan ada beberapa faktor yang menyebabkan kecelakaan sepeda motor dapat terjadi.
Pertama, adalah kurangnya konsentrasi saat di jalan raya. Pengendara sepeda motor sering melakukan kegiatan berkendara sembari melakukan kegiatan lain. Misalnya, melakukan panggilan telepon saat berkendara, melamun, serta mendengarkan lagu saat berkendara.
Kedua adalah berperilaku tidak tertib. Pengendara kendaraan bermotor terlibat dalam aktivitas yang tidak mematuhi peraturan misalnya melawan arus, tidak menggunakan helm, serta menerobos lampu merah.
“Perilaku tidak tertib ini sudah menjadi suatu hal yang biasa dilakukan sehingga kemungkinan terlibat kecelakaan semakin besar,” ujar Jusri.
Ketiga, menurut statistik, 70 persen kecelakaan terjadi saat melakukan aksi mendahului kendaraan. Hal ini terjadi karena pengendara tidak mampu memperkirakan hal-hal yang dapat terjadi setelah melewati sebuah kendaraan. Pencegahan masalah ini adalah untuk dapat menahan diri tidak mendahului kendaraan saat tidak yakin mengenai situasi jalan di depan.
Faktor keempat adalah terlalu cepat mengendarai kendaraan. Kendaraan yang terlalu cepat akan lebih banyak berpotensi mengalami kecelakaan.
Faktor kelima adalah empati. Banyak pengendara motor di Indonesia memilih untuk meladeni atau memberikan perhatian kepada pengendara lain yang bermasalah. Hal seperti ini pada akhirnya akan menyebabkan kerugian bagi diri sendiri serta orang lain.
“Kecelakaan lalu lintas saat ini menjadi penyebab kematian nomor dua terbesar di dunia dan tidak memilih korban. Faktor penyebab ini juga bisa terjadi pada pengendara mobil. Saat di jalan raya pastikan untuk berpikir dapat tiba di tempat tujuan dengan selamat dan melakukan langkah-langkah pencegahan kecelakaan,” ucap Jusri.