Jakarta, Otomania – Jalan raya adalah tempat yang tidak aman terutama untuk pengemudi kendaraan bermotor sendiri. Tingkat kemungkinan terjadi kecelakaan sangat tinggi sehingga kewaspadaan sebelum dan saat berada di jalan raya harus ditingkatkan.
Jusri Pulubuhu, Instruktur Kepala dari Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC), saat menjadi pembicara pada acara Kumpul Komunitas Otomania (KKO), Sabtu (2/4/2016) mengungkapkan, jika pengendara menyadari bahwa jalan raya merupakan tempat berbahaya, otomatis ada tingkat kewaspadaan terhadap kemungkinan kecelakaan akan meningkat.
“Jika tahu bahwa aktivitas berkendara merupakan hal yang berbahaya, kewaspadaan pasti akan meningkat. Kesadaran ini akan membuat pengemudi mempersingkat waktu di jalan raya,” ujar Jusri.
Jusri menambahkan, sebelum berada di jalan raya, ada 10 cara untuk mengendalikan resiko kecelakaan di jalan raya.
- Jika memungkinkan, hindari berada di jalan raya. Saat berkegiatan, ganti moda transportasi dengan transportasi umum. Hal ini lebih aman ketimbang membawa kendaraan sendiri.
- Kurangi potensi distraksi saat berkendara.
- Melihat jauh ke depan, melihat potensi bahaya apa yang bisa timbul di jalan raya.
- Biasakan berada di satu lajur. Jangan bergerak berpindah pindah jalur.
- Antisipasi pengemudi yang memiliki sikap suka berpindah lajur. Jauhi kendaraan dari pengemudi semacam ini.
- Antisipasi blindspot pada kendaraan.
- Teliti setiap persimpangan, gang, lorong. Pelankan kendaraan untuk memantau dan menilai situasi aman untuk lewat atau tidak.
- Jika ingin pindah jalur, ikuti prosedur yang aman untuk berpindah.
- Jangan lawan arus
- Mengemudilah sesuai kondisi jalan raya dan kesehatan diri sendiri.