Jakarta, Otomania – Harus diakui kalau Mio Series sudah menjadi salah satu urat nadi penjualan Yamaha di Indonesia. Pun demikian dengan Mio M3 yang usianya baru menginjak satu tahun empat bulan sejak pertama meluncur Desember 2014 silam. Sudah bosan? Jangan dulu.
PT Yamaha Indonesia Motor Manufacturing (YIMM) mengakui kalau Mio M3 akan terus dengan tampang seperti saat ini, minimal hingga dua tahun ke depan. Artinya, untuk menunggu versi baru atau minimal minor change (facelift), cukup jauh dari kenyataan.
”Baru setahun lebih sedikit. Secara lifecycle biasanya sepeda motor akan diperbarui dalam kurun tiga tahunan, itu pun kalau ada kebutuhan ke arah sana. Lagipula, Mio M3 masih menjadi pilihan masyarakat,” kata Asisten GM Pemasaran YIMM Mohammad Masykur dalam sebuah kesempatan di Sentul, belum lama ini.
Saat ini YIMM terus aktif melakukan survei dan menanyakan pendapat ke berbagai diler, untuk mengetahui apa yang dimaui konsumen. Didapati, pada Mio Series, sebagian konsumen mau ban yang lebih lebar, maka lahirlah Mio Z yang baru saja mengaspal.
Sebelumnya, YIMM juga sudah mengubah desain stiker untuk model ini demi penampilan yang semakin sporty. ”Morimoto San (Minoru Morimoto, Presiden Direktur YIMM) aktif meminta kami untuk sharing dengan dealer tentang permintaan masyarakat. Secara kuantiti, yang bisa dilakukan saat ini adalah Mio M3 dengan ban lebih lebar dalam bentuk Mio Z,” ucap Masykur.
Sepanjang tahun lalu, Mio M3 terjual sekitar 600.000-an unit di Indonesia. Bahu-membahu model ini menjadi tulang punggung Yamaha bersama V-Ixion di model sport yang juga sangat kuat. Adanya Mio Z diharapkan Mio Series terjual 800.000 unit dalam tahun ini.